Mang Oded Minta Warga Bandung Hindari Tempat Keramaian dan Jaga Kesehatan

Sabtu, 14 Maret 2020 - 11:19 WIB
Mang Oded Minta Warga Bandung Hindari Tempat Keramaian dan Jaga Kesehatan
Personel Unit KBR Gegana Brimob Polda Jabar menyemprot disinfektan di sekitar masjid menggunakan watergun. SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengimbau masyarakat untuk sementara mengurangi atau menghindari tempat keramaian jika tidak ada kepentingan mendesak, sebagai langkah preventif mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Selain itu, Mang Oded, sapaan akrab Wali Kota Bandung ini mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta berpola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi. (Baca juga; Cegah Corona, Pasukan Kimia Biologi Radioaktif Polda Jabar Dikerahkan Bebersih Masjid Agung )

"Jangan (berpola hidup) yang sifatnya mengurangi imunitas. Juga hindari pertemuan dengan banyak orang. Itu saya kira yah," tutur Oded saat mengikuti kegiatan bebersih Masjid Agung dan Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020).

Oded menuturkan, kegiatan bersih-bersih dan penyemprotan disinfektan sebagai upaya mengantisipasi bahaya virus Corona. Dia mengungkapkan, pihaknya akan melaksanakan kegiatan tersebut secara rutin dalam satu dan dua bulan ke depan. (Baca juga; Wali Kota Bogor Bima Arya Masuk Daftar ODP Corona )

Pihaknya akan selalu mengevaluasi kegiatan antisipasi penyebaran virus Corona. Hadir pula dalam kegiatan itu, Dandim 0618/BS Kolonel M Heri Subagyo, Kabagops Polrestabes Bandung AKBP Widodo, dan Kasat Sabhara Polrestabes Bandung AKBP Sutorih.

Sementara itu, Ketua DKM Masjid Raya Bandung Muhtar mengatakan, setiap hari lebih dari 500 orang memadati Masjid Agung Bandung untuk melaksanakan ibadah. Sedangkan saat akhir pekan, jamaah yang hadir bisa lebih dari 1.000 orang. "Kalau Jumatan itu biasanya jamaah sebanyak 11.000. Daya tampung maksimal masjid ini mencapai 15.000 orang," katanya.

Terkait dengan antisipasi Corona, Muhtar mengungkapkan, pihaknya menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung untuk menentukan langkah-langkah pencegahan. Termasuk, untuk memikirkan pembatasan jumlah jamaah di Masjid Agung Bandung.

"Kami masih menunggu arahan dari pemprov. Karena masjid ini kan di bawah pemprov. Kalau tindakan preventif seperti penyemprotan ini saya rasa ya harus dilakukan," kata Muhtar.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2807 seconds (0.1#10.140)