Bupati Bandung Barat Aa Umbara: Jangan Malu atau Minder Jadi Petani

Rabu, 13 Maret 2019 - 16:24 WIB
Bupati Bandung Barat Aa Umbara: Jangan Malu atau Minder Jadi Petani
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bersama Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi saat Grand Launching Desa Tani Expo, Petani Milenial yang digagas Dompet Dhuafa di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Rabu (13/3/2019). Foto/SINDOnews/Adi H
A A A
BANDUNG BARAT - Minat pemuda untuk menjadi petani saat ini terus menunjukkan sinyalemen peningkatan. Terbukti dengan lahirnya petani-petani milenial yang sukses. Selain itu, Jurusan Pertanian di perguruan tinggi juga peminatnya terus bertambah, termasuk ada perguruan tinggi yang terus mengembangkan program pendidikan ini.

"Jangan malu atau minder untuk jadi petani. Sekarang petani bukan profesi jadul lagi, tapi sudah berkembang menjadi petani milenial dan banyak yang sukses," kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna seusai menghadiri Grand Launching Desa Tani Expo, Petani Milenial di Kampung Cijerokaso, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Rabu (13/3/2019).

Pihaknya sangat mendukung program Petani Milenial binaan Dompet Dhuafa Jabar melalui Kelompok Tani Macakal di Desa Cibodas, Lembang. Program ini menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah dalam mencetak petani milenial dari para dhuafa agar menjadi sejahtera. Apalagi, Lembang, Bandung Barat, merupakan wilayah yang terkenal dengan sentra pertaniannya dan banyak melahirkan petani sukses.

"Pemerintah akan hadir dan membantu mereka misalnya dengan pemberian traktor, benih. Atau mengintegrasikan pemasaran pertanian dengan Desamart yang akan dimulai Juni nanti di KBB," ujarnya.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan, keberadaan petani milenial menjadi bukti bahwa generasi muda banyak yang tertarik dengan dunia pertanian. Ini dikarenakan ada perubahan mekanisme pengolahan dan pola transaksi yang memanfaatkan teknologi informasi. Sehingga, image selama ini bahwa petani harus becek-becekan, kotor-kotor itu berubah dengan kemajuan teknologi yang dapat menggenjot hasil produksi.

Pihaknya juga terus gencar mempromosikan program Petani Milenial. Sekarang mulai terlihat dampaknya yang begitu luar biasa. Perguruan tinggi bidang pertanian banyak diminati. Kementerian Pertanian juga memiliki Politeknik Pengembangan Pertanian (Polbangtan) yang peminatnya membeludak sampai 13.000 persen. Ini artinya bahwa pertanian adalah sektor yang menguntungkan dan menarik bagi generasi muda.

"Sekarang petani milenial yang terdata jumlahnya ada lebih dari 300 ribu. Itu pasti akan terus berkembang karena geliatnya kenceng, antusiasme masyarakat generasi muda untuk terjun ke pertanian sangat tinggi," sebutnya.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jabar Andriansyah menyebutkan, kali ini pihaknya memberikan bantuan kepada 12 petani binaan. Mereka diberdayakan dalam program Desa Tani dengan disewakan lahan seluas 1,2 hektare (ha) di Kampung Areng, Lembang, yang dibayarkan oleh Dompet Dhuafa. Garapannya adalah produk sayuran baby buncis kenya yang diekspor ke Singapura. (Baca Juga: Petani di Purwakarta Didorong Terapkan Konsep Korporasi(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1795 seconds (0.1#10.140)