87 Mortir Diangkat dari Pekarangan Rumah Warga di Dago

Selasa, 05 Maret 2019 - 23:19 WIB
87 Mortir Diangkat dari Pekarangan Rumah Warga di Dago
Tim Jihandak Gegana Brimob Polda Jabar menggali dan mengangkat mortir dari dalam tanah. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Total mortir yang berhasil diangkat dari pekarangan rumah warga di Jalan Ir H Djuanda, Gang Cinta Wangi, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, sebanyak 87 buah.

Bahan peledak berbahaya yang diduga tertimbun sejak zaman penjajahan Belanda itu, digali selama enam jam dari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB oleh tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Gegana Brimob Polda Jabar dan Jihandak Zipur Kostrad.

"Ada 87 mortir tadi. Penggalian akan dilakukan besok oleh tim Jihandak Zipur Kostrad dan Jihandak Gegana Brimob Polda Jabar," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, di lokasi temuan, Selasa (5/3/2019).

Irman mengemukakan, mortir-mortir tersebut diberikan kepada pihak TNI dalam hal ini Kesatuan Paldam untuk dilakukan penelitian terhadap jenis mortir tersebut.

Dari analisa sementara, mortir yang ditemukan merupakan jenis mortir yang pernah digunakan pada Perang Dunia ke-2. "Ada dugaan jenis mortir pada masa Perang Dunia Kedua," ujar Kapolrestabes.

Puluhan mortir tersebut, tertanam di dalam tanah. Beberapa mortir dalam keadaan baik dan ada juga yang rusak. Meski begitu, untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, seluruh mortir ini akan dievakuasi
87 Mortir Diangkat dari Pekarangan Rumah Warga di Dago
dan dianalisa oleh Paldam III/Siliwangi.

Sementara itu Dandim 0618 BS Letkol Inf M Herry Subagyo mengatakan dilihat dari bentuk mortir tersebut, memiliki kaliber 8,0 mm. Kekuatan daya ledak motir ini pun cukup besar dan mematikan.

"Dari jenisnya, ini (87 mortir) memiliki daya ledak 20 sampai 30 meter dan mematikan. Mortir bekas perang dunia kedua. Namun dari negara mana produksi, masih didalami," kata Herry di tempat yang sama.

Menurut Herry, bahan peledak jenis mortir yang ditemukan di halaman rumah milik Kevin Pratama ini yang terbanyak di Indonesia. Sebab, tidak menutup kemungkinan, masih ada beberapa mortir di dalam tanah yang belum terangkat.

"Dulu di Medan (Sumatera Utara) tidak sebanyak ini. Ini (temuan mortir di Dago) kayanya yang terbesar. Besok akan kembali dilakukan penyisiran dengan memakai metal detector," ujar dia.

Herry memastikan, untuk saat ini baik pemilik rumah dan warga sekitar masih dalam kondisi aman. Namun begitu, pihaknya masih terus melakukan penjagaan bersama pihak kepolisian.

"Nanti, ini semua (mortir) akan kami evakuasi terlebih dulu dan lokasi juga akan kami sterilkan. Besok tim TNI dan Polri akan kembali mencari mortir lain yang kemungkinan masih tertimbun tanah," tutur Herry.

Diketahui,dua tukang bangunan yang tengah merenovasi rumah milik Kevin Permana (27) di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, menemukan mortir zaman Belanda, Selasa (5/3/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Dua tukang bangunan yang merenovasi fondasi kanopi di halaman depan rumah saya sedang menggali menggunakan linggis. Setelah menggali sedalam 1,5 meter, linggis mengenai benda keras seperti besi. Semula tukang mengira benda itu sebuah knalpot," kata Kevin di lokasi kejadian. (Baca juga: 2 Tukang Bangunan di Dago Temukan Mortir )
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3785 seconds (0.1#10.140)