Laporan Kasus Corona Bocor, Kapten Kapal Induk AS Dipecat

Jum'at, 03 April 2020 - 09:05 WIB
Laporan Kasus Corona Bocor, Kapten Kapal Induk AS Dipecat
Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt. Foto/Business Insider
A A A
WASHINGTON - Kapten kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt, Brett Crozier, dipecat Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Dia dipecat setelah melaporkan kasus virus Corona atau COVID-19 yang mewabah di dalam kapal dan menginfeksi banyak awak.

Kapten Crozier mengungkapkannya dalam surat yang ditulis kepada para petinggi Angkatan Laut AS. Dalam suratnya itu, dia meminta Angkatan Laut mengarantina ribuan pelaut yang terinfeksi Corona.

Namun, surat yang semestinya rahasia itu bocor ke media lokal, San Francisco Chronicle. Bocornya surat itu dianggap sebagai pelanggaran. (Baca juga; Kapal Induk Nuklir AS Disergap Virus Corona, 100 Personel Terinfeksi COVID-19 )

Selama konferensi pers hari Kamis, pelaksana tugas (plt) Sekretaris Angkatan Laut AS Thomas Modly menjelaskan, Crozier tidak dibebaskan dari tugasnya karena menulis surat itu dan mengirimnya ke luar rantai komando.

"Mengangkat lonceng alarm yang tidak perlu, yang merusak upaya Angkatan Laut (Amerika Serikat) untuk mengendalikan virus. Crozier menunjukkan penilaian yang sangat buruk di tengah wabah dan mengirim surat secara luas sama sekali tidak perlu dilakukan," kata Modly, seperti dikutip Reuters, Jumat (3/4/2020).

"Ini menciptakan persepsi bahwa Angkatan Laut tidak dalam pekerjaanya, pemerintah tidak pada pekerjaanya dan itu tidak benar," kata Modly. (Baca juga; Kapal Induk Nuklir AS Diserbu Corona, 3.000 Pelaut Dievakuasi ke Guam )

"Saya tidak membuat keputusan ini dengan ringan. Saya tidak ragu dalam pikiran saya bahwa Kapten Crozier melakukan apa yang menurutnya adalah demi keselamatan dan kesejahteraan krunya," imbuh Modly.

Mengenai surat hari Senin dari Crozier, Modly mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu; "Saya tidak tahu siapa yang membocorkan surat kepada media. Itu akan menjadi sesuatu yang akan melanggar prinsip-prinsip tata tertib dan disiplin yang baik, jika dia bertanggung jawab untuk itu. Tetapi Saya tidak tahu itu."

Dalam surat yang diterbitkan hari Selasa oleh San Francisco Chronicle, Crozier menulis; "Minta semua sumber daya yang tersedia untuk menemukan NAVADMIN (Komando Personel Angkatan Laut) dan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) AS, dan menyediakan kamar karantina yang sesuai untuk seluruh kru saya segera."

Crozier minta 5.000 pelaut di dalam kapal dievakuasi. “Ini akan membutuhkan solusi politik, tetapi itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kami tidak berperang. Pelaut tidak perlu mati. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita gagal untuk merawat dengan baik aset kita yang paling tepercaya—pelaut kita," lanjut surat Crozier.

Kapal induk itu berlabuh di Guam pekan lalu setelah beberapa awaknya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Menurut sumber anonim yang berbicara kepada San Francisco Chronicle, sekarang ada sekitar 200 kasus COVID-19 di dalam kapal.

Sekitar dua minggu sebelumnya, yang merupakan masa inkubasi virus, kapal itu berlabuh di pelabuhan Vietnam, Da Nang. Para kru melakukan kontak dengan penduduk setempat.

Namun, versi Angkatan Laut ada 93 pelaut yang dites positif terinfeksi COVID-19. Menurut Angkatan Laut jumlah pelaut yang dievakuasi sebanyak 2.700 personel dan sekitar 1.000 pelaut sudah dievakuasi untuk tahap awal.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1458 seconds (0.1#10.140)