Kapal Induk Nuklir AS Diserbu Corona, 3.000 Pelaut Dievakuasi ke Guam

Kamis, 02 April 2020 - 15:25 WIB
Kapal Induk Nuklir AS Diserbu Corona, 3.000 Pelaut Dievakuasi ke Guam
Kapal induk AS, USS Theodore Rosevelt, bersandar di Guam. Foto/ABC.Net
A A A
HAGATNA - Wabah virus Corona dan COVID-19 menyerang kapal induk nuklir milik angkatan laut Amerika Serikat (AS), USS Theodore Roosevelt. Hampir 3.000 pelaut divakuasi ke pulau kecil di Pasifik, Guam untuk dikarantina.

Ada sekitar 5.000 kru di atas kapal induk nuklir USS Theodore Roosevelt dan jumlah pelaut yang dites positif COVID-19 mendekati 100 orang. Tidak ada seorang pun di kapal yang dilaporkan meninggal.

Sedangkan pelaut yang negatif akan dibawa ke pangkalan militer dan hotel setempat untuk dikarantina, dengan kebijakan tidak ada kontak antara pelaut dan masyarakat setempat. Para pelaut yang diturunkan dari kapal induk tersebut dianggap berisiko.

Presiden Asosiasi Medis Guam, Thomas Shieh mengatakan kepada ABC Radio Australia Pacific Beat, yakin dapat menjaga populasi lokal dan juga para pelaut. "Ini adalah pelaut yang sehat jadi saya tidak terlalu peduli dengan status kesehatan," katanya seperti dilansir dari ABC.Net, Kamis (2/4/2020).

Tetapi beberapa pelaut akan tetap berada di atas kapal untuk melakukan tugas-tugas penting. "Ini adalah kapal perang yang memiliki tenaga nuklir sangat berbeda dengan kapal pesiar," ujar Shieh. (Baca juga; Kapal Induk Nuklir AS Disergap Virus Corona, 100 Personel Terinfeksi COVID-19 )

Guam adalah wilayah AS yang berada di wilayah Pasifik. Wilayah ini sendiri menghadapi keadaan darurat virus Corona. Pulau ini hanya memiliki 250 tempat tidur staf rumah sakit dan memiliki sebagian besar kasus di Pasifik dengan 77 kasus infeksi yang dikonfirmasi dan tiga kematian.

Sebelumnya komandan kapal induk USS Theodore Roosevelt, Kapten Brett Crozier, telah memberikan peringatan dalam sebuah memo kepada para pemimpinnya dan meminta izin untuk mengisolasi sebagian besar anggota krunya di pantai.

Kapten Crozier mengatakan, penyebaran penyakit ini semakin cepat dan bisa menginfeksi semua kru kecuali 10% dari awak kapal dikarantina untuk menghentikan penyebaran virus. "Kami tidak berperang. Para pelaut tidak perlu mati," katanya.

Para pemimpin Angkatan Laut dengan cepat memuji kapten Crozier dalam menyikapi wabah Corona. Pelaksana sekretaris Angkatan Laut AS, Thomas Modly menegaskan, untuk sementara beberapa ribu pelaut akan meninggalkan kapal.

Sedangkan, pelaut lain akan tetap di atas kapal untuk terus melindungi kapal dan menjalankan sistem kritis. "Kami tidak bisa dan tidak akan memindahkan semua pelaut dari kapal," kata Modly kepada wartawan di Pentagon. (Baca juga; Satu Pasien Positif COVID-19 di Kota Bekasi Sembuh )
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5965 seconds (0.1#10.140)