Antisipasi Dampak Corona, Bulog Pastikan Stok Pangan Aman

Selasa, 03 Maret 2020 - 12:38 WIB
Antisipasi Dampak Corona, Bulog Pastikan Stok Pangan Aman
Dirut Bulog Budi Waseso saat meninjau Gudang bulog Gedebage , Kota Bandung, Selasa (3/3/2020). SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Perum Bulog meminta masyarakat tidak panic buying atau memborong kebutuhan pokok secara berlebihan menghadapi merebaknya virus Corona. Bulog memastikan, stok kebutuhan pokok masyarakat aman dan melimpah.

Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso menegaskan, mayarakat tidak perlu panik setelah Kementerian Kesehatan menyatakan dua orang dinyatakan terjangkit virus Corona di Kota Depok, Jawa Barat.

"Tak perlu panik. Untuk apa kita menumpuk makanan, di Bulog banyak," kata Budi seusai meninjau Gudang Bulog Gedebage, Kota Bandung, Selasa (3/3/2020). (Baca juga; Jabar Siaga 1 Corona, Gubernur Imbau Warga Segera Cek Gejala ke RS )

Menurut dia, Bulog memiliki ketersediaan pangan yang cukup, seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, dan lainnya. Stok tersebut berada di Gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia. Masyarakat, kata dia, bisa mendapatkan semua kebutuhan itu di Rumah Pangan Kita (RPK) atau market place terkemuka.

Selain itu, BUMN lain terkait pangan pun sudah melakukan kesiapan yang sama. "BUMN pangan lainnya sudah siap. Masyarakat enggak usah takut, khawatir," katanya. (Baca juga; 2 Warga Depok Positif Corona, Tertular di Pesta Dansa pada Hari Valentine )

Untuk beras, kata dia, Budi meyakinkan dalam kondisi aman. Hitungan terakhir, stok beras mencapai 1,7 juta ton di seluruh Indonesia. Ketersediaan beras inipun menurutnya akan kembali bertambah seiring memasukinya masa panen di sejumlah daerah mulai April 2020.

Dengan begitu, lanjut Budi, pihaknya akan mempercepat penyaluran distribusi beras ke masyarakat agar hasil panen bisa segera terserap. "Jadi harus bisa mengeluarkan sebanyak mungkin, gudang harus kosong untuk menyimpan serapan yang akan datang," katanya.

Khusus untuk Bulog Jabar, Budi Waseso mengatakan, bahwa posisi Jabar menjadi strategis sebagai daerah yang menjadi penjamin pasokan beras dengan stok beras yang dikuasai sebesar 248.000 ton dan dengan kualitas beras lokal ke provinsi non-produsen beras. Beras Jabar sudah lama dikenal sebagai provinsi yang mampu memproduksi beras lokal dengan kualitas terbaik.

Untuk menjaga stabilisasi harga beras medium Perum Bulog melalui Kantor Wilayah Jabar terus aktif melaksanakan Program KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) Beras Medium. Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai 2 Maret 2020 sebesar 50.000 ton.

“Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara massif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019," tegas Budi.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0961 seconds (0.1#10.140)