Cellica Pimpin Evakuasi Warga Korban Banjir di Rengasdengklok Karawang

Senin, 24 Februari 2020 - 12:02 WIB
Cellica Pimpin Evakuasi Warga Korban Banjir di Rengasdengklok Karawang
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana mengunjungi lokasi banjir di Rengasdengklok hingga subuh pagi. Foto/Humas BPBD
A A A
KARAWANG - Bupati Karawang Cellica Nurachadiana memimpin langsung evakuasi warga korban banjir. Cellica mengintruksikan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang menambah perahu karet untuk evakuasi dan meminta warga meninggalkan rumah karena air semakin meninggi.

"Kita minta kesadaran masyarakat untuk meninggalkan rumah yang sudah tergenang air mencapai 1 meter ke lokasi yang aman. Kami sudah menyiapkan lokasi pengungsian sementara berupa tenda di lokasi yang lebih aman,” kata Cellica saat berada di lokasi banjir Rengasdengklok, Senin (24/2/2020).

Cellica juga mengatakan, semua kebutuhan warga selama berada di pengungsian sudah disiapkan. Hujan yang turun sejak Sabtu (22/2/2020) hingga Senin (23/2/2020) mengakibatkan sembilan kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendam banjir.

Petugas Kodim 0604 dan Polres Karawang juga ikut membantu evakuasi warga yang membutuhkan pertolongan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan, petugas BPBD mengirimkan perahu karet tambahan sebanyak 5 unit ke sejumlah daerah yang ketinggian airnya mencapai 1 meter atau lebih.

Sebanyak 1.396 jiwa diamankan di lokasi pengungsian oleh petugas BPBD. Berdasarkan laporan sementara ada 9 kecamatan yang terkena banjir dan diperkirakan bakal terus bertambah jika hujan belum berhenti. (Baca juga; Enam Kecamatan di Karawang Banjir, Ribuan Orang Mengungsi )

"Kalau kemarin kita fokus di wilayah Rengasdengklok dan sekitarnya, sekarang sudah menyebar ke Cikampek dan Pangkalan dan sekitarnya. Kita sudah kirim perahu karet untuk hari ini saja sebanyak 5 unit ke wilayah Cikampek dan Pangkalan," kata Yasin Nasrudin, Senin (24/2/2020).

Menurut Yasin, perahu karet digunakan untuk mengevakuasi warga yang kesulitan keluar rumah karena air semakin tinggi. Tinggi air yang mencapai 80 centimeter hingga satu meter membuat warga kesulitan menyelamatkan diri hingga membutuhkan perahu karet. "Petugas kami menyisir setiap rumah warga untuk kita evakuasi ke tempat yang sudah kita siapkan,” katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6655 seconds (0.1#10.140)