Enam Kecamatan di Karawang Banjir, Ribuan Orang Mengungsi

Rabu, 01 Januari 2020 - 17:46 WIB
Enam Kecamatan di Karawang Banjir, Ribuan Orang Mengungsi
Banjir di Karawang. Foto/Istimewa
A A A
KARAWANG - Ratusan rumah warga di Kabupaten Karawang, Jawa Barat tergenang banjir setinggi 50 Cm hingga 1 meter akibat hujan yang turun terus-menerus sejak kemarin. Akibatnya, seribuan jiwa terpaksa harus mengungsi menghindari banjir, sedangkan sebagian lainnya memilih untuk tetap bertahan di rumah, meski air terus meninggi.

"Hujan yang turun sejak kemarin sore hingga siang ini menimbulkan banjir diberbagai wilayah di Karawang. Berdasarkan data sementara ada enam kecamatan dan 11 desa di Karawang yang terdampak banjir dengan ketinggian 50 Cm hingga 1 meter. Meski ada beberapa daerah yang sudah surut, tapi kami tetap siaga mengantisipasi banjir susulan," kata Kepala BPBD Karawang Asep Wahyu, Rabu (1/1/2020).

Menurut Asep Wahyu, enam kecamatan dan 11 desa yang mengalami banjir yaitu, Kecamatan Telukjambe Barat, desa yang terkena banjir yaitu Desa Karangligar, Desa Wanajaya, Desa Parungmulya, Desa Mekarmulya. Di Kecamatan Cikampek, desa yang terkena banjir yaitu Perumahan BMI, Desa Dawuan Barat.

Di Kecamatan Jatisari, desa yang terdampak yaitu Desa Pacing, Kecamatan Banyusari desa yang terdampak banjir yaitu desa Gembongan dan Desa Gempol kolot. Kecamatan Cilamaya Wetan yaitu Desa Cilamaya dan Desa Tegalwaru, Kecamatan Purwasari desa yang mengalami banjir yaitu Desa Purwasari. (Baca Juga: Hujan Deras Guyur Indramayu, Km 136 Tol Cipali Kebanjiran).

Sementara itu salah seorang petugas BPBD Karawang Kaming mengatakan, dari pendataan sementara warga yang terdampak banjir di dua kecamatan Cikampek dan Telukjambe Barat mencapai 1.290 kepala keluarga.

Di Kecamatan Cikampek, banjir melanda Desa Dawuan Barat. Sedikitnya ada 1.150 kepala keluarga terdampak banjir di wilayah tersebut. Sedangkan di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat melanda Desa Wanajaya mencapai 240 kepala keluarga yang mengalami kebanjiran

"Sebagian kita evakuasi ke tempat yang lebih aman dari banjir. Namun ada juga yang menolak untuk dievakuasi karena mereka lebih memilih tinggal dirumah karena alasan untuk menjaga barang-barang di rumah. Kami masih terus siaga karena khawatir akan ada banjir susulan. Apalagi cuaca masih mendung, bahkan ada sebagian wilayah masih hujan."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8971 seconds (0.1#10.140)