Pemprov Jabar Ambil Alih Grand Hotel Preanger Setelah 30 Tahun Disewakan

Senin, 03 Februari 2020 - 14:23 WIB
Pemprov Jabar Ambil Alih Grand Hotel Preanger Setelah 30 Tahun Disewakan
Dirut PT Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Hadimin (kanan) berjabat tangan seusai Penyerahan Pengelolaan Hotel Grand Preanger dari PT BID kepada PT Jaswita Jabar di Terace Hotel Preanger, Minggu 2 Februari 2020 malam. SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Setelah disewakan selama 30 tahun kepada pihak ketiga, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya mengambil alih Grand Hotel Preanger yang dikenal sebagai salah satu hotel bersejarah di Kota Bandung.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa hotel yang juga menjadi ikon Kota Bandung itu merupakan salah satu aset milik Pemprov Jabar. Melalui akuisisi tersebut, Pemprov Jabar berharap, keuntungan yang diterima bakal lebih besar ketimbang hanya dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

Hotel yang berlokasi di Jalan Asia Afrika Nomor 81, Kota Bandung itu resmi diakuisisi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jabar lewat Penyerahan Pengelolaan Hotel Grand Preanger dari PT Bina Inti Dinamika (BID) sebagai pihak ketiga kepada PT Jaswita Jabar di Terace Hotel Preanger, Minggu 2 Februari 2020 malam.

Direktur Utama PT Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Hadimin menjelaskan, sebagai tindak lanjut penyelesaian kerja sama, PT BID diberi waktu untuk menyelesaian masalah internal dan membantu proses audit serta melakukan alih pengetahuan (transfer of knowledge) kepada tim PT Jaswita Jabar.

"Penyelesaian kerja sama ini sejalan dengan visi Pemprov Jabar yang menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan. Jaswita Jabar ikut mendukung dengan cara terjun langsung ke industri perhotelan, agar bisa berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD)," katanya, Senin (3/2/2020).

Deni optimistis, di bawah pengelolaan PT Jaswita Jabar, Grand Hotel Preanger akan memberikan kontribusi lebih besar lagi terhadap PAD. Terlebih, kata Deni, Pemprov Jabar pun telah menetapkan target kenaikan deviden dari seluruh BUMD hingga 400% pada 2023 dari deviden tahun ini yang nilainya sekitar Rp400 miliar.

"Naiknya signifikan, tapi insya Allah lah. Kita diberikan amanah mengelola aset, jadi harus diamankan dan menghasilkan uang," ujarnya. (Baca juga; Andalkan Java Preanger, Kopi Asal Jabar Berpeluang Tembus Pasar Global )
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0178 seconds (0.1#10.140)