Andalkan Java Preanger, Kopi Asal Jabar Berpeluang Tembus Pasar Global

Jum'at, 01 November 2019 - 21:14 WIB
Andalkan Java Preanger,  Kopi Asal Jabar Berpeluang Tembus Pasar Global
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengangkat gelas kopi saat pembukaan WJSCF 2019, Jumat (1/11/2019). Foto-foto/Humas Disperindag Jabar
A A A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong industri kopi meluaskan jaringan, menyasar pangsa pasar dunia, menggunakan brand kopi Jawa Barat.

Secara potensi, kopi Jabar memiliki peluang lebih besar dengan mengandalkan nama besar kopi Java Preanger.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar M Arifin Soendjayana mengatakan, peluang kopi Jawa Barat yang akrab disebut Java Preanger telah mendunia. Cita rasa kopi asal Jabar telah diakui di pasar internasional.

Namun sayang, selama ini pasar dunia belum tidak tahu bila kopi berkualitas bagus itu berasal dari Jawa Barat. Tidak sedikit, kopi hasil produksi Jawa Barat digabung dengan brand kopi dari provinsi lain.

"Mereka mengakui bila kopi dari Jawa Barat memiliki kualitas cukup tinggi. Makanya kami dorong agar produk kopi ini, memiliki jejaring dan menggarap pasar dunia," kata Arifin di sela-sela pembukaan West Java Specialty Coffee Festival (WJSCF) 2019 di Trans Studio Mall (TSM), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (1/11/2019).

Arifin mengemukakan, kopi Jawa Barat telah menyumbang volume ekspor kopi Indonesia ke mancanegara. Namun, dia belum memiliki data pasti, volume kopi Jabar yang masuk pasar ekspor. Mayoritas ekspor kopi dari Jabar berkualitas tinggi.

Melalui event WJSCF pada 1-2 November 2019 ini, ujar dia, diharapkan menjadi media mempertemukan pengusaha kopi Jawa Barat dengan pasar internasional. Di mana, pada event tersebut, Disperindag Jabar menggandeng Specialty Coffee Association of Indonesia dan Asean Coffee Federation (ACF).

"Ini jadi ajang kolaborasi antar pengusaha kopi, khususnya yang specialty. Perwakilan dari Singapura dan Malaysia hadir di sini. Harapannya, jejaring pengusaha kopi di Jabar bisa ke tingkat internasional," ujar Kadisperindag.

Sementara itu, Ketua Dewan Kopi Indonesia Anton Apriyantono menilai, secara kualitas, kopi Jawa Barat telah memiliki reputasi di mata dunia. Namun demikian, seiring upaya meningkatkan pasar, produktivitas kopi Jawa Barat harus ditingkatkan.

"Acara seperti ini upaya bagus untuk kembalikan dan kembangkan kopi Jawa Barat. Kami sangat dukung upaya ini. Apalagi di Jawa barat ada pengusaha eksportir, kami bisa kolaborasikan itu," tutur Anton.

Saat ini, ungkap dia, dari sekitar 600.000-700.000 produksi kopi nasional, sekitar 60% telah diekspor. Dengan komposisi produksi kopi robusta hampir 70% dan arabika 30%.

Beberapa negara dunia telah menikmati kopi asal Indonesia, yang diperdagangkan melalui berbagai merek. "Kalau mayoritas sih enggak. Tapi saat ini Indonesia menjadi produsen kopi nomor empat dunia. Pertama Brazil, Vietnam, Kolombia, dan Indonesia. Secara volume, kopi kita (Indoneia) tidak besar sekali. Tapi seluruh dunia tahu, kopi Indonesia yang terbaik.

Perhelatan West Java Specialty Coffee Festival 2019 meliputi rangkaian pameran, konferensi, kompetisi, dan lelang terkait kopi, hingga hiburan musik.

Antara lain, West Java Specialty Coffee Exhibition, Indonesia Specialty Coffee Conference, West Java Coffee Championship, Indonesia Micro-lots Specialty Coffee Auction by SCAI, Coffee Business Matching, dan live music.

Acara juga akan diramaikan dengan kompetisi Cup Tasters Championship & Latte Art Championship dengan dewan juri Irma Purnama, Okky Triana, Ovie Kurniawan, dan Viki Rahardja.

WJSCF 2019 diikuti oleh peserta terdiri atas petani kopi dari berbagai titik perkebunan kopi di Jawa Barat, pemilik atau pengelola kedai kopi, dan barista ini. Dalam acara ini, pengunjung dapat mencicipi berbagai rasa kopi yang disajikan secara cuma-cuma oleh ahlinya.

Tak hanya disajikan dalam cangkir secara gratis, pengunjung juga dapat membeli produk kopi dalam bentuk biji dan bubuk yang belum diolah.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7542 seconds (0.1#10.140)