Tawuran Pelajar di Bogor, Satu Tewaskan dan Satu Lengan Putus

Minggu, 26 Januari 2020 - 16:03 WIB
Tawuran Pelajar di Bogor, Satu Tewaskan dan Satu Lengan Putus
Dalam waktu sepekan, dua kasus tawuran pelajar di Kota Bogor, Jawa Barat, mengakibatkan satu pelajar tewas dan empat lainnya luka berat. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BOGOR - Dalam waktu sepekan, dua kasus tawuran pelajar di Kota Bogor , Jawa Barat, mengakibatkan satu pelajar tewas dan empat lainnya luka berat.

Peristiwa terakhir, DA, (17), pelajar salah satu SMA di Kota Bogor tewas dan JA, (18), rekannya terluka saat terlibat tawuran di Jalan RE Martadinata, Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (25/1/2020) dini hari. (Baca juga; Kodim 0604 Karawang Bina Pelajar Nakal yang Sering Tawuran )

Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi di kolong jembatan tol Jagorawi tepatnya Jalan Tumenggung Wiradireja, Kelurahan Cimahpar, Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (21/1/2020) malam.

Akibatnya tiga pelajar SMK terluka, yaitu berinisial ENH, (18), luka bagian tangan sebelah kiri, MRH, (16), luka di pinggang sebelah kanan, dan WA, (17), luka di pinggang belikat dan tangan sebelah kanan putus. (Baca juga; Risma: Kalau Tawuran, Apa Kalian Mau Jadi Transformers? )

Paur Subbag Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti menyebutkan, untuk korban meninggal terjadi saat korban bersama empat rekannya yang menggunakan dua motor melintas di lokasi kejadian sekitar pukul 01.00 WIB, Sabtu (25/1/2020).

"Awalnya korban boncengan sebanyak empat orang dengan mengendarai dua motor melintas di lokasi. Sesampainya di samping Wisma Mirah, korban diserang gerombolan orang tidak dikenal yang sedang nongkrong menunggunakan senjata tajam hingga mengalami luka bacok di bagian punggung," katanya.

Dia menuturkan, berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya ada sekitar 20 orang anak muda bergerombol dan tidak lama kemudian berlarian sambil berteriak-teriak ke jalan menyerang korban dan temannya memakai celurit.

"Selain mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dalam kejadian tersebut juga melukai JA di bagian lengan kirinya. Keduanya langsung dilarikan ke RS PMI Kota Bogor. Pengakuan sementara para saksi mereka diserang pada saat ngopi. Tidak menutup kemungkinan bahwa mereka sebelumnya sudah merencanakan terlebih dahulu untuk aksi tawuran," katanya.

Sedangkan untuk peristiwa di Cimahpar, Bogor Utara, Kota Bogor, menurutnya tak ada yang meninggal hanya melukai tiga pelajar orang. "Saya belum tahu kronologinya bagaimana, hingga saat ini penyidik Polsek Bogor Utara masih melakukan menyelidikan," ujarnya.

Setelah kejadian tawuran, lanjut Desty, ketiga pelajar yang mengalami luka tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit PMI karena menderita luka cukup serius. Salah satu pelajar tangannya putus kena sabetan senjata tajam.

Humas RS PMI Kota Bogor, Firman menyatakan, ketiga pelajar yang mengalami luka sempat dirawat intensif di RS PMI. Namun dari tiga pasien, kini tinggal satu orang yang masih dirawat di PMI. Satu korban lainnya dirujuk ke RS Cipto Mangun Kusumo Jakarta.

"Awalnya ada tiga, yang satu maksa minta pulang. Sedangkan yang tangannya putus dirujuk ke RSCM. Jadi sekarang yang masih dirawat di sini sisa satu," kata Firman.

Sementara itu, Lurah Cimahpar Nun Zirwan mengungkapkan, satu dari tiga pelajar yang mengalami putus tangannya merupakan warganya. "Iya itu warga saya. Setelah menerima informasi ada tawuran saya langsung ke lokasi tapi sudah sepi. Seluruh korban juga sudah dievakuasi ke PMI," ujarnya.

Saat diminta penjelasan mengenai pemicu dan kronologi kejadian tawuran yang melibatkan pelajar SMK Bina Warga dan SMK Karya Nugraha, Nun mengaku belum mengetahui secara pasti. "Belum. Ributnya sih di bawah kolong jalan tol Jagorawi," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9228 seconds (0.1#10.140)