Kasus Kontraktor Tertembak di Majalengka, Ini Penjelasan Pihak Terlapor

Selasa, 12 November 2019 - 14:54 WIB
Kasus Kontraktor Tertembak di Majalengka, Ini Penjelasan Pihak Terlapor
Arif Chaidar, juru bicara terlapor IN. Foto/SINDOnews/ Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Pejabat di Pemkab Majalengka, IN, mengaku menggunakan senjata api (senpi) saat terjadi perselisihan dengan kontraktor, Minggu (10/11/2019) malam. Dalam kejadian itu, setidaknya dua kali terdengar suara letusan, yang salah satunya mengakibatkan tangan pelapor, Panji, dan satu orang teman terlapor terluka.

Namun, letusan senjata itu bukan sengaja ditodongkan IN kepada pelapor. Hal itu seperti dikatakan Juru Bicara IN, Arif Chaidar kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).

"Iya benar, IN membawa senjata Perbakin berizin. Ada dua letusan senjata, yang salah satunya memang disengaja," kata Arif.

Arif menjelaskan, keributan tersebut berawal saat pihak pelapor, Panji Pamungkasandi, datang ke rumah IN di Cijati, untuk menanyakan teman IN, AC. Bersama sekitar 20 orang, Panji mencari AC terkait sisa utang. (Baca Juga: Tagih Pembayaran Proyek, Kontraktor di Majalengka Ditembak).

"(Panji dan kawan-kawan) Datang bawa senjata tajam dan beringas. Kebetulan IN nggak ada di rumah. Di perjalanan pulang dari Bandung diberi tahu tentang hal itu," jelas dia.

Saat diberi tahu itu, jelas dia, IN sempat menjanjikan untuk bertemu Panji, tetapi bukan di rumahnya, melainkan di Kompleks Taman Hana Sakura. Hal itu sengaja dilakukan supaya tidak terjadi kegaduhan di Cijati.

"Dari perjalanan, IN langsung ke Sakura. Di sana ternyata sedang terjadi perkelahian massal pihak gerombolan penyerang dengan senjata tajam berhadapan dengan tangan kosong. IN turun dari mobil, melihat gelagat seperti itu, (IN) ambil senjata Perbakin berizin menembakkan ke atas," lanjut dia

IN, lanjut dia, sengaja mengeluarkan senjata untuk melerai perkelahian itu. Namun, upaya IN itu tampaknya tidak berhasil, bahkan malah terjadi perebutan senjata, hingga akhirnya melukai korban.

"Pada saat bersamaan, Panji merebut senjata tersebut. IN dibantu H (teman IN), terjadilah perebutan senjata, dan saat itu senjata meletus dan kena ke tangan Panji dan H, teman IN, di bagian tangannya," lanjut Arif.

Sementara, terkait laporan yang dibuat Panji ke Polres Majalengka, Arif menjelaskan, pihak IN siap meladeni. Bahkan, rencananya besok ada pengacara yang akan membantu IN.

Di sisi lain, Bupati Majalengka Karna Sobahi menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke pihak berwajib. "Intinya kami keluarga menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada norma hukum yang berlaku," kata Karna melalui pesan singkat yang diterima wartawan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9034 seconds (0.1#10.140)