Terlilit Utang Ratusan Miliar, Kondisi Keuangan PT Inti Berat

Kamis, 29 Agustus 2019 - 22:53 WIB
Terlilit Utang Ratusan Miliar, Kondisi Keuangan PT Inti Berat
Aktivitas di PT Inti, Jalan Moh Toha, Kota Bandung. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Aksi demo yang dilakukan Serikat Karyawan (Sekar) PT Inti akibat dari tidak dibayarnya gaji karyawan selama dua bulan, ternyata buntut dari kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik. BUMN ini disebut memiliki hutang ratusan miliar.

Ketua Serikat Karyawan (Sekar) PT Inti Ahmad Ridwan Alfaruq mengatakan, utang bank PT Inti tidak ada bandingannya, sehingga beban perusahaan sangat besar, sehingga sangat sulit mengatur keuangan perusahaan.

"Perusahaan punya utang ratusan miliar. Utang itu menjadi beban proyek, sehingga proyek kurang berjalan maksimal. Kalaupun ada uang masuk, hanya untuk membayar utang. Karena bunga yang kami hadapan juga cukup besar," kata Ahmad Ridwan seusai aksi damai di kawasan PT Inti Jalan M Toha, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).

Terlilit Utang Ratusan Miliar, Kondisi Keuangan PT Inti Berat


Menurut dia, kondisi seperti ini sudah terjadi dalam lima tahun terkahir, namun paling berat terjadi tahun ini. Beberapa hak karyawan juga sempet tak terbayarkan. Seperti gaji, tunggakan iuran jaminan kesehatan, tunjangan pensiunan, dan lainnya.

"Memang PT Inti ini benar-benar perlu penyehatan. Kami ingin pemerintah peduli, bahwa kami pernah hadir untuk negera ini. Kami pernah jadi kebanggaan negara ini. Kami berharap, pemerintah memberi pernyetaan modal," ujar dia.

Ahmad berharap, pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan presiden memberi perhatian atas kondisi PT Inti. Dia berharap, kondisi ini dibiarkan dam mengakibatkan matinya BUMN yang bergerak pada bidang perangkat telekomunikasi ini.

Karyawan, tutur Ahmad, sudah melakukan berbagai upaya, membantu manajemen untuk mengatasi persolan keuangan perusahaan. Misalnya mengusulkan pemanfaatan aset untuk pemasukan perusahaan. Atau restrukturisasi kredit ke perbankan.

Pjs Sekretaris Perusahaan PT Inti Gde Pandit Andika Wicaksono mengakui bila kondisi perusahaan saat ini sedang ditempa berbagai persoalan, termasuk gaji karyawan yang belum dibayar.

"Tapi manajemen tidak berniat mengabaikan karyawan. Kami ingin menjaga situasi tetap kondusif. Dan solusi pasti, antisipasi sedang kami lakukan dan kami usahakan untuk diselesaikan," kata Andika.

Namun demikian, dia menekankan bahwa persolan keuangan yang menimpa Inti adalah risiko perusahaan. Kendati ada beberapa proyek yang butuh modal kerja atau pendanaan, sehingga perlu ada prioritas untuk pendanaannya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0747 seconds (0.1#10.140)