Aa Gym Luncurkan Pupuk Organik Hasil Biokonversi Lalat Tentara Hitam

Kamis, 29 Agustus 2019 - 13:17 WIB
Aa Gym Luncurkan Pupuk Organik Hasil Biokonversi Lalat Tentara Hitam
Aa Gym bersama Tim PT MQ Organik berfoto saat peluncuran MQ Organik di Eco Pesantren Daarut Tauhid, Kamis (29/8/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Ulama kondang Abdullah Gymnasiar (Aa Gym) meluncurkan produk pertanian berupa pupuk organik yang diproses melalui teknologi biokonversi dengan memanfaatkan peran larva lalat black soldier fly (BSF).

Peluncuran produk pupuk yang diberi MQ Organik ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya para petani dalam mengembangkan produk pertaniannya. Terlebih, pupuk ini dibuat secara alami dan telah mendapatkan sertifikat internasional.

"Alhamdulillah, hari ini kita launching MQ Organik untuk membantu masyarakat lewat pupuk biokonversi ini. Pupuk yang dibuat secara sangat alami dan sudah banyak mendapatkan sertifikat dari Belanda," tutur Aa Gym di sela-sela peluncuran MQ Organik di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Jalan Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/8/2019).

Menurut Aa Gym, teknologi biokonversi dilakukan dengan memanfaatkan larva BSF. Larva ini memakan sampah organik secara alami dan mengubahnya menjadi sumber protein, bahan dasar pupuk hayati, dan berbagai jenis pupuk organik.

"Pupuk ini dihasilkan dari lalat yang larvanya mengeluarkan cairan yang diberi makan sampah-sampah organik yang tidak terpakai, zero wasted. Jadi, betul-betul sangat alami," kata Aa.

Aa Gym pun mengaku telah menerapkan pupuk ini terhadap berbagai macam jenis tanaman yang dikembangkan pada lahan percontohan (demplot). Hasilnya, kata Aa Gym, sangat memuaskan. Dengan hasil yang memuaskan tersebut, pihaknya berharap kesejahteraan petani pun akan meningkat.

"Pupuk ini benar-benar organik, tidak ada unsur-unsur kimia buatan dan kemudian lebih efisien, harganya juga lebih murah. Produk yang dihasilkan pun lebih berkualitas. Sehingga, petani pun diharapkan lebih meningkat kesejahteraannya," kata Aa Gym yang juga Komisaris di PT MQ Organik.

Aa Gym menambahkan, untuk meyakinkan para petani terhadap manfaat pupuk tersebut, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada para petani dengan menyediakan pupuk organik ini secara cuma-cuma, termasuk pendampingan dari para ahli.

"Kami punya ratusan demplot, kita akan fasilitasi, kita beri pupuk, kita beri pendampingan, supaya bisa merasakan manfaatnya langsung," katanya.

Direktur Utama PT MQ Organik Boyke Febrian Mohamad mengatakan, di momen bulan kemerdekaan ini, pihaknya ingin memberikan sebuah karya yang diciptakan anak bangsa dengan sebuah produk pertanian berupa pupuk cair yang bisa dimanfaatkan oleh para petani.

"Petani sejahtera Indonesia merdeka, seperti tema besar dari launching ini. Kita ingin benar-benar memberikan sebuah manfaat bagi petani. Jika para petani sejahtera, maka kebutuhan pangan kita akan terjamin," jelas Boyke.

Boyke yakin, berdasarkan hasil yang sudah diperoleh beberapa petani dengan menggunakan pupuk cair hayati ini, hasil panennya lebih berkualitas.

"Alhamdulillah dari berbagai percobaan yang dilakukan oleh petani, ternyata kualitasnya pun bagus, tanaman lebih hijau, dan juga lebih segar dengan pupuk ini," katanya.

Sementara itu, tenaga ahli PT MQ Organik Muhammad Haris menjelaskan,
pihaknya memanfaatkan BSF yang bernama latin hermetia illucens ini. BSF, kata Haris, merupakan jenis lalat yang mampu mengolah bahan organik secara alami menjadi sumber protein serta sumber pupuk organik dan turunannya yang bermanfaat untuk pertanian, peternakan, dan perikanan.

"Jadi kita memanfaatkan lalat yang namanya BSF. Lalat ini mampu mengonsumsi limbah-limbah organik dari sisa sayuran, buah-buahan, dan makanan. Dari hasil proses metabolisme tubuhnya, dia mengeluarkan cairan. Nah, dari cairan inilah yang kita manfaatkan sebagai pupuk organik," jelasnya.

Menurut Haris, produk MQ Organik ini sudah tersertifikasi dan mendapatkan izin edar dari Kementerian Pertanian (Kementan). Bahkan, sertifikat yang diperoleh dikeluarkan oleh Control Union yang merupakan Badan Sertifikasi Internasional, termasuk sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) di Indonesia.

Haris melanjutkan, peluncuran MQ Organik didahului dengan penelitian selama 10 tahun dan dan mulai diproduksi sejak tiga tahun lalu. Awalnya, pihaknya hanya concern terhadap pengolahan sampah melalui teknologi BSF. Namun, teknologi tersebut ternyata menghasilkan hasil turunan lain yang bermanfaat.

"Lalat BSF ini hanya memakai limbah organik. Kondisi lingkungan tempat lalat berkembang biak pun kita jaga, bahkan sampah organik yang mereka makan kita sortir. Sehingga, kondisi lalat-lalat itu pun menjadi lebih baik," ujarnya.

Disinggung kapasitas produksi MQ Organik, Haris menyebutkan, kapasitas produksi MQ Organik mencapai 500 ton per bulan. Namun, melihat kondisi pasar saat ini, pihaknya baru memproduksi MQ Organik sebanyak 100 ton per bulan yang sudah didistribusikan hampir ke 30 provinsi di Indonesia.

Haris menambahkan, kelebihan MQ Organik terdapat dalam kandungannya yang terdiri atas mikroba, hormon, dan trichoderma sebagai imunitas alami pada tumbuhan. Menurut dia, kandungan trichoderma ini sangat menguntungkan petani karena dapat membuat daya tahan tanaman lebih kuat terhadap serangan hama, penyakit, dan cuaca ekstrem.

"Selain itu, proses kita bebas kimia, ramah lingkungan, itu yang paling penting saat ini. Jadi, tidak ada kimia, hasilnya pun dipastikan sehat. Kita sebagai konsumen yang memakan hasil pertaniannya itu pun bisa sehat," katanya.

Petani dan peneliti tomat cherry asal Cihanjuang, KBB, Januar Eka Saputra yang turut hadir dalam peluncuran MQ Organik tersebut mengaku mendapatkan manfaat besar dari penggunaan MQ Organik. Selama 1,5 bulan menggunakan MQ Organik, kata dia, tanaman tomat cherrynya tumbuh sehat dan subur.

"Awalnya memang tidak menunjukan performa yang cepat pertumbuhannya. Tapi, selang dua kali pemakaian, langsung naik sangat bagus. Daunnya subur dan hijau. Lalu, batangnya pun gemuk, tidak kurus," katanya.

Menurut dia, MQ Organik juga berperan dalam memperbaiki kandungan tanah. Sehingga, tanah lebih subur tanpa jamur yang kerap memicu fusarium (tanaman layu). Dia memprediksi, kondisi tersebut terjadi karena kandungan trichoderma yang menguatkan akar tanaman, sehingga tahan terhadap jamur pemicu fusarium.

"Alhamdulillah, sampai saat ini, tidak terjadi juga fusarium. harapan saya sampai panen tidak ada fusarium karena bagi petani, kita menanam harus ada kepastian untuk dipanen," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7885 seconds (0.1#10.140)