Rionald Silaban Jadi Komisaris Bank Mandiri, Direksi Tak Dirombak

Kamis, 29 Agustus 2019 - 05:14 WIB
Rionald Silaban Jadi Komisaris Bank Mandiri, Direksi Tak Dirombak
Bank Mandiri menggelar RUPSLB. Rionald Silaban ditunjuk sebagai Komisaris menggantikan Askolani. Foto/SINDOnews/Michelle Natalia
A A A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digelar Rabu (28/8/2019). Dalam RUPSLB itu, Bank Mandiri menunjuk Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Keuangan Rionald Silaban sebagai komisaris perseroan, menggantikan Askolani yang saat ini menjabat Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu.

Keputusan ini berlaku aktif setelah lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Penyesuaian pengurus ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan serta menjawab berbagai tantangan ke depan yang akan dihadapi Bank Mandiri," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar di Menara Mandiri Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Alexandra melanjutkan, manajemen juga melaporkan pencapaian positif kinerja perseroan pada semester I 2019 kepada pemegang saham. Kinerja yang dilaporkan terkait aspek pembiayaan, dimana penyaluran kredit Bank Mandiri pada akhir Juni 2019 naik 9,52% secara year on year menjadi Rp835,1 triliun. Capaian ini sangat berperan pada kemampuan bank membukukan laba bersih Rp13,5 triliun atau tumbuh 11,1% secara yoy pada akhir Juni lalu.

"Seiring dengan penerapan strategi tumbuh secara sehat dan berkesinambungan dalam jangka panjang, kami pun berhasil mendorong saldo rata-rata baki debet kredit di Bank Mandiri untuk tumbuh 12,1% yoy selama kuartal II-2019. Kami optimis strategi ini dapat mendukung pencapaian target kenaikan kredit 11%-12% hingga akhir tahun ini," lanjutnya.

Perseroan juga tetap konsisten menjaga kualitas pembiayaan. Hasilnya, Bank Mandiri berhasil menekan rasio kredit bermasalah menjadi 2,59%, turun 54 basis ponts (bps) dari catatan akhir Juni 2018. Angka tersebut merupakan terendah sejak kuartal III-2015.

"Kami juga menginformasikan kepada pemegang saham terkait masih positifnya pendanaan perseroan. Hal ini terlihat pada pengumpulan Dana Pihak Ketiga (bank only) secara rata-rata tumbuh 6,8% yoy, atau secara konsolidasi mencapai ending balance Rp843,2 triliun pada kuartal II-2019," imbuh Alexandra.

Ia menambahkan, kinerja lain yang juga dilaporkan kepada pemegang saham adalah dukungan perseroan kepada program nasional percepatan penyediaan infrastruktur nasional, dimana Bank Mandiri telah memberikan kredit hingga Rp203,4 triliun per Juni 2019, atau tumbuh 22,6% secara yoy.

Adapun 7 sektor utama penerima pembiayaan Mandiri itu adalah transportasi (Rp39,6 triliun), tenaga listrik (Rp43,9 triliun), migas dan energi terbarukan (Rp37,2 triliun), konstruksi (Rp17,2 triliun), jalan tol (Rp17,1 triliun), telematika (Rp22,6 triliun), perumahan rakyat dan fasilitas kota (Rp10,9 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp14,7 triliun).

Berikut susunan Dewan Komisaris Bank Mandiri:
- Komisaris Utama: Hartadi A. Sarwono
- Wakil Komisaris Utama: Imam Aprianto Putro
- Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kamuluyono
- Komisaris Independen: Goei Siauw Hong
- Komisaris Independen: Makmur Keliat

- Komisaris: Ardan Adiperdana
- Komisaris: R. Widyo Pramono
- Komisaris: Rionald Silaban

Adapun susunan Dewan Direksi Bank Mandiri tidak mengalami perubahan, yaitu:
- Direktur Utama: Kartika Wirjoatmodjo
- Wakil Direktur Utama: Sulaiman Arif Arianto
- Direktur Corporate Banking: Royke Tumilaar
- Direktur Bisnis dan Jaringan: Hery Gunardi
- Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
- Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Rico Usthavia Frans
- Direktur Treasury dan International Banking: Darmawan Junaidi
- Direktur Kepatuhan: Agus Dwi Handaya
- Direktur Keuangan dan Strategi: Panji Irawan
- Direktur Hubungan Kelembagaan: Alexandra Askandar
- Direktur Retail Banking: Donsuwan Simatupang
- Direktur Commercial Banking: Rudian Ahmad.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7685 seconds (0.1#10.140)