2.850 Mahasiswa Baru Unjani Diingatkan soal Integritas

Selasa, 27 Agustus 2019 - 19:18 WIB
2.850 Mahasiswa Baru Unjani Diingatkan soal Integritas
Pektor Unjani Witjaksono saat pengukuhan mahasiswa baru Unjani tahun 2019 dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (27/8/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Sebanyak 2.850 mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi dari 17 program studi (prodi) mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) selama lima hari.

PKKBM yang berlangsung sejak Selasa (27/8/2019) itu, dibagi menjadi 3 hari kegiatan di tingkat universitas, 1 hari tingkat fakultas, dan 1 hari tingkat prodi, dengan harapan mahasiswa baru (maba) bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus.

Rektor Unjani Witjaksono menyebutkan, para mahasiswa baru itu merupakan hasil proses seleksi dari empat jalur penerimaan. Yakni melalui Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK), jalur undangan, jalur prestasi akademik, dan Ujian Saringan Masuk (USM) yang digelar dari periode Maret dilanjutkan Mei hingga Agustus 2019.

Penerimaan mahasiswa masih berlangsung hingga September 2019 karena masih ada prodi yang melakukan penerimaan seperti Ekstensi, Farmasi, dan Apoteker.

"Total pendaftar ke Unjani ada 8.486 calon mahasiswa dan yang diterima di 17 prodi sebanyak 2.850 orang. Tapi masih ada prodi yang melakukan penerimaan sehingga kami menargetkan jumlah mahasiswa tahun 2019 mencapai 3.500 orang," kata Witjaksono seusai pengukuhan mahasiswa baru Unjani tahun 2019 di Kampus Unjani, Kota Cimahi, Selasa (27/8/2019).

Melalui kegiatan ini, dia berharap mahasiswa baru Unjani dapat menjunjung tinggi nilai kejujuran sebagai salah satu aspek integritas. Mahasiswa tidak hanya harus cerdas intelektual namun juga memiliki integritas moral baik, empati, dan solidaritas tinggi terhadap lingkungan.

Hal ini sejalan dengan keteladanan dari Jenderal Achmad Yani, yakni keen, integrity and initiative, courage and creativity, dan knowledge.

Pihaknya juga mengingatkan agar mahasiswa Unjani taat aturan saat mengikuti aksi unjuk rasa di luar kampus. Hal itu merujuk pada kejadian terbakarnya empat personel Polres Kota Cianjur, saat melakukan pengamanan demo mahasiswa di depan Kantor Bupati Cianjur.

Mahasiswa baru maupun senior tidak perlu reaktif dan harus menghindari tindakan anarkis selama mengikuti aksi unjuk rasa. Jika ada mahasiswa Unjani yang terlibat anarkis saat aksi unjuk rasa, maka kampus akan memberikan sanksi administrasi dari mulai skorsing bahkan sampai DO kalau pelanggarannya sampai mengarah ke kriminal.

"Mahasiswa tidak perlu bereaksi berlebihan saat demo. Ikuti aturan dari kepolisian dan sampaikan orasi secara baik. Sebagai antisipasi agar kampus tidak kecolongan seperti kejadian mahasiswa di Cianjur, maka kami melakukan pengawasan ketat terhadap mahasiswa Unjani yang mengikuti aksi unjuk rasa," ujar dia.

Sementara, Ketua Pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi, Adi Mulyono mengatakan PKKMB dilaksanakan untuk membina dan membentuk karakter mahasiswa baru melalui kegiatan positif, edukatif, dan persuasif.

Pihaknya terus berupaya memantapkan kualitas Unjani agar memiliki daya saing baik di bidang akademik, pelayanan administrasi maupun fasilitas kampus dan lingkungannya.

"Semakin banyaknya mahasiswa baru dan alumni yang dilahirkan membuat kami semakin tertantang dalam meningkatkan sarana prasarana pendidikan, termasuk peningkatan kompetensi tenaga pengajar sehingga mutu pendidikan yang dihasilkan semakin baik," kata Adi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1188 seconds (0.1#10.140)