77.000 Calon Mahasiswa Daftar Masuk UPI, yang Diterima Hanya 10.158

Selasa, 27 Agustus 2019 - 17:06 WIB
77.000 Calon Mahasiswa Daftar Masuk UPI, yang Diterima Hanya 10.158
Ribuan mahasiwa baru mengikuti prosesi pembukaan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (Mokaku) UPI, Selasa (27/8/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Minat masyarakat masuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) cukup tinggi. Tahun ini tercatat ada sekitar 77.000 calon mahasiwa yang daftar. Sementara, UPI hanya menerima 10.158 mahasiwa baru untuk semua jenjang sarjana.

Rektor UPI Asep Kadarohman mengatakan, tahun ini UPI masuk jajaran 10 perguruan tinggi negeri (PTN) dengan peminat terbanyak di Indonesia. UPI menempati posisi keempat dengan jumlah peminat sebanyak lebih dari 77.000 orang.

"Respons masyarakat alhamdulillah sangat bagus, semua prodi yang baru dibuka peminatnya melebihi daya tampung. Tahun ini, jumlah mahasiswa yang mendaftar ada 77.000. Tapi, yang diterima 8.400 untuk strata 1. Jadi memang banyak yang mendaftar tidak kami terima," ujar Asep pada acara Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (Mokaku) UPI, Selasa (27/8/2019).

Asep mengatakan, dari sisi jumlah mahasiswa yang diterima di UPI tahun ini memang bertambah. Karena, tahun kemarin sekitar 9.000 mahasiswa. Tahun ini, sekitar 10.158. Dari total 10.158 orang mahasiswa, terdiri dari D-III (283 orang), S-1 (8.483), S-2 (1.064) dan S-3 (328).

"Memang ada penambahan jumlah mahasiswa karena ada prodi baru dan pengembangan kampus di daerah. Penambahan prodi baru ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah terkait pendidikan vokasi," beber dia.

UPI pun, kata dia, menggenjot mahasiswa asing. Saat ini, mahasiswa asing yang belajar di UPI ada dari beberapa negara. Salah satunya, dari Korea. Mereka, mengambil S1 di Fakultas Pendidikan Olah Raga (FPOK)

"Tahun 2019 ini, kami melaunching, mahasiswa asing yang belajar di UPI biaya pendidikannya gratis. Karena, masih sedikit mahasiswa asingnya. Ini untuk menggenjot UPI menjadi kampus bertaraf internasional," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan Mokaku merupakan bagian integral dalam proses pendidikan di UPI. Mokaku bertujuan memperkuat fondasi agar mahasiswa UPI memiliki jiwa kebangsaan dan semangat belajar.

"Kegiatan Mokaku ini bertujuan untuk menanamkan landasan pemahaman tentang ke-UPI-an, yang secara bersamaan memperkuat fondasi agar mahasiswa baru UPI memiliki jiwa kebangsaan yang kuat dan semangat belajar yang hebat dalam menggapai prestasi sesuai bidang masing-masing," papar Asep.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menekankan, manusia unggul di Jabar harus memiliki integritas dan moral yang baik. Pasalnya, kesuksesan seseorang saat ini tidak bisa hanya dilihat dari materi, tapi juga moralitasnya. Hal itu disampaikan Uu saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa baru UPI.

Uu, memaparkan kuliah umum dengan tema 'Pembangunan Manusia Unggul Jawa Barat', Uu juga meminta mahasiswa untuk menyiapkan mental dalam menghadapi perkuliahan dan dunia kampus.

"Siapkan mental untuk mahasiswa hari ini. Permasalahan yang melingkupi mahasiswa hari ini adalah lingkungan, dekadensi moral, dan akhlak," kata Uu seraya mengatakan kesuksesan seseorang tidak hanya dilihat dari kepintaran saja, namun moral dan akhlak yang menjadi pokok.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2443 seconds (0.1#10.140)