Tujuh Petarung Lahir sebagai Jawara Super Grappler Challenge 2019

Selasa, 27 Agustus 2019 - 09:58 WIB
Tujuh Petarung Lahir sebagai Jawara Super Grappler Challenge 2019
Peserta bertarung mengandalkan kuncian dan cekikan pada kompetisi Super Grappler Challenge 2019 Bandung di pelataran Mal Ciwalk, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Sabtu (24/8/2019) malam. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Tujuh petarung lahir sebagai jawara pada ajang Super Grappler Challenge 2019 Bandung yang digelar di pelataran Mal Ciwalk, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Sabtu (24/8/2019) malam.

Tujuh Petarung Lahir sebagai Jawara Super Grappler Challenge 2019
Mereka menempati posisi tertinggi di kelasnya, setelah mengalahkan puluhan petarung lainnya melalui teknik kuncian dan cekikan pada kompetisi yang digelar di ruang terbuka itu. Selain tujuh petarung, juga ada 14 petarung lainnya yang menempati juara kedua dan tiga pada tiap kelas yang dikompetisikan.

Dimulai dari kelas Under 54 kg juara 1 diraih Refian Fajarsayah dari klub Synergy Han. Juara 2 diraih Dwi Priyanto dari Jogja Jiujitsu Academy, dan juara 3 Muhammad Alfajri dari Legion 13. Kemudian pada kelas 55-65 kg lahir sebagai jawara Jerome S Paya (GF Team Indonesia). Disusul juara 2 Agus Triyadi (Core MMA Purwokerto), dan juara 3 Dimas Wiranita (GF Team Indonesia).

Pada kelas 66-76 kg, Verontino dari GF Team Indonesia mampu mengalahkan pesaingnya dengan menempati juara pertama, juara 2 diraih Leonard Thajeb (GF Team Indonesia), dan juara 3 Sugi Basrin (GF Team Indonesia). Pada kelas 77-87 kg Alfonsus Michael dari GF Team Bandung mampu mengumpulkan nilai tertinggi, mengalahkan Edward C dari Synergy Warrior HQ yang harus puas di posisi kedua. Sementara, Maichel Aprilla dari GF Team Indonesia di posisi ketiga.

Sementara, di kelas 88 kg lahir juara 1 Stephanus Ivan W (GF Team Indonesia), juara 2 Albert Lin (GF Team Indonesia), dan juara 3 adalah Jefry Aldilla P (GF Team Indonesia). Pada kelas Absolute lahir sebagai juara 1 l Verontino F G (GF Team Indonesia), juara 2 Stephanus Ivan W (GF Team Indonesia), dan juara 3 Alfonsus Michael (GF Team Bandung).

Terakhir, di kelas khusus wanita Desyana Gemina M dari De Been Jiujitsu menjadi juara 1, Angela Surya dari Rebel Gym harus puas di posisi 2, sementara juara 3 adalah Jessica Archangela G dari GF Team Indonesia.

Atas keberhasilan mereka, masing-masing pemenang berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp1 juta (juara 1), Rp500.000 (juara 2), dan 250.000 (juara 3).
Tujuh Petarung Lahir sebagai Jawara Super Grappler Challenge 2019

Ajang Super Grappler Challenge 2019 cukup menyedot perhatian pengunjung Ciwalk pada malam Minggu kemarin. Jenis olahraga yang masuk kategori gulat ini menarik perhatian pengunjung lantaran kemampuan petarung pada teknik kuncian dan cekikan. Menariknya, pertarungan ini sangat minim pukulan, tendangan, dan sikutan.

Senior Brand Activation Blibli.com Ade Chandra menjelaskan, Super Grappler Challenge di Bandung adalah penyelenggaraan ketiga pada tahun ini. Sebelumnya, event serupa digelar di Yogyakarta dan Surabaya. Event ini akan terus berlanjut, dengan sesi akhir kompetisi Super Grappler Champion di Jakarta.

Dia mengapresiasi banyaknya peserta yang ikut kompetisi grappling di Bandung. Total ada sekitar 90 petarung dari berbagai klub atau 15 dojo. Jumlah tersebut cukup signifikan, mengingat jumlah petarung yang ikut kompetisi di tingkat nasional bisa mencapai 500 orang lebih.

"Dari sisi peserta, kompetisi yang dimulai sejak tahun 2006 ini setiap tahun bertambah, begitu pun di Bandung. Animo mereka pada olahraga ini cukup tinggi," kata dia.

Dia pun mengapresiasi respons warga Bandung menyaksikan Super Grappler Challenge di Bandung. Apalagi, setting tempat di Bandung yang dibuat outdoor, sehingga membuat masyarakat bisa menyaksikan kompetisi ini. Apalagi, event digelar di pusat perbelanjaan yang notabene dikunjungi warga saat akhir pekan.

"Uniknya Super Grappler di Bandung digelar outdoor. Jadi lebih seru, apalagi digelar di mal, banyak orang bisa menonton. Kami juga menghadirkan DJ untuk meramaikan jalannya acara," beber Ade.

Menurut dia, gelaran secara outdoor juga mengedukasi masyarakat bahwa olahraga ini meningkatkan sportivitas, lebih mengutamakan kuncian, bukan pukulan atau sikutan. Dia berharap, olahraga ini ke depan semakin populer, setidaknya untuk pertahanan diri sendiri.

"Proses sosialisasi kepada para penonton yang hadir diharapkan dapat menjaring petarung-petarung baru untuk mendapatkan pengetahuan dan manfaat dari olahraga bela diri ini," kata Ade.

Dia menambahkan, lancarnya kompetisi gulat di Bandung tak lepas dari dukungan berbagai pihak dan sponsor. Dia pun berterima kasih kepada warga Bandung yang cukup antusias menyaksikan kompetisi ini, sehingga menjadi tantangan bagi panitia untuk kompetisi selanjutnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7803 seconds (0.1#10.140)