Posisi Sekjen di PKB Bakal Dihilangkan

Kamis, 22 Agustus 2019 - 07:08 WIB
Posisi Sekjen di PKB Bakal Dihilangkan
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Foto/SINDOnews/Abdul Rochim
A A A
BALI - Struktur kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke depan akan ada perubahan formasi. Salah satunya yaitu menghilangkan posisi sekretaris jenderal (sekjen) dan mengangkat wakil ketua umum (waketum).

"Ada aspirasi tidak ada sekjen. Yang ada direktur eksekutif. Nah, aspirasinya perubahannya di situ. Jadi sekjen selama ini kan politis ya, jadi sehingga banyak karena politis, nanti politisnya diambil alih ketua umum," tutur Muhaimin Iskandar yang kembali terpilih sebagai ketua umum PKB.

Lantas, apa peran direktur eksekutif nantinya? Cak Imin mengatakan masih akan dibahas di internal partai. "Ini masih kita coba usulan itu diakomodir atau tidak," urainya arena Muktamar, Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (21/8/2019).

Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar mengatakan, rencana perubahan struktur kepartaian tersebut muncul dari daerah-daerah dan presentasi para ahli di depan sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).

Kendati demikian dia mengaku masih bingung apakah akan tetap mempertahankan posisi sekjen atau direktur eksekutif yang menggantikan peran sekjen.

"Aku masih bingung karena ini ide baru yang istilahnya hasil kajian. Kalau sekjen politis, jadi apa namanya yang ngurus ke dalam kurang. Kalau wakil ketua umum yang politis, misalnya direktur eksekutif yang ke dalam itu," katanya.

Cak Imin mengatakan, perubahan struktur kepartaian dinilai sangat penting karena partai dituntut untuk bekerja cepat.

"Partai ini karena semua struktur itu politis, kadang kala harus dibutuhkan konsolidasi waktu. Persepsi saya menerima alih-alih usulan itu karena istilahnya begini ini, berubah semua keadaan, tapi saya sendiri belum memutuskan," tuturnya.

Mengenai posisi wakil ketua umum dan berapa jumlahnya, Cak Imin mengatakan belum punya batasan jumlahnya, namun diperkirakan paling banyak tiga orang. Nantinya, jabatan politis di partai hanya ketua umum.

Cak Imin beralasan, dirinya sudah terlampau lama menjadi ketua umum. "Ya saya akan banyak off ya sehingga muncul wakil ketua umum. Wakil ketua umum yang lebih fresh. Saya tidak mau mendominasi lagi," katanya.

Dia menegaskan perannya sebagai ketua umum bisa dibagi dengan wakil ketua umum. "Berbagi tugas ya, off itu maksudnya tidak mendominasi semua hal karena enggak mungkin begitu besarnya pekerjaan sendiri," katanya.

Selama ini, kata Cak imin, banyak pekerjaan kepartaian yang dilakukan sendiri. "Selama ini ketua umum terlalu sentral. Ini bukan dari saya, banyak pihak ahli dan temen-temen DPW juga," katanya.

Dengan adanya perubahan struktur tersebut maka pembentukan formasi kepengurusan ke depan masih harus dimatangkan lagi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0863 seconds (0.1#10.140)