Pelestarian Budaya Tak Cukup Hanya Lewat Jargon

Selasa, 20 Agustus 2019 - 22:29 WIB
Pelestarian Budaya Tak Cukup Hanya Lewat Jargon
Talkshow Sundalineals digelar Praja Muda Beringin (PMB) di Kopi Armor, Jalan Dago Pakar Utara, Bandung, Selasa (20/8/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, pelestarian nilai-nilai budaya dianggap sangat penting. Pelestarian budaya dinilai tidak hanya cukup lewat jargon, melainkan butuh aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu mengemuka dalam Talkshow Sundalineals bertema "Melestarikan Budaya Sunda di Tengah Modernisasi" yang digelar Praja Muda Beringin (PMB) di Kafe Armor, Jalan Dago Pakar Utara, Bandung, Selasa (28/8/2019).

Hadir sebagai pembicara Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Budayawan Sunda Budi Dalton, anggota terpilih DPR-RI Nurul Arifin, dan musisi Purwacaraka.

Budayawan Sunda Budi Dalton mengatakan, masyarakat Sunda mengenal istilah 'Urang kudu ngamumule budaya'. Menurut dia, istilah tersebut acapkali hanya dijadikan jargon dan sebatas aksesoris politik belaka.

Dia menegaskan, untuk melestarikan kebudayaan tidak cukup hanya sebatas melalui jargon. Namun, harus ada gerakan-gerakan nyata untuk terus menjadikan budaya sebagai identitas diri.

"Saya pikir sudah bukan saatnya lagi (hanya sebatas jargon) seperti itu, tapi harus lebih kepada teknis atau gerakan," ujar Budi Dalton.

Budi melanjutkan, melestarikan budaya melalui diskusi kebudayaan akan jauh lebih bermanfaat. Dengan bertukar pikiran, kata Budi, dapat menghasilkan konsep yang dapat diaplikasikan untuk melestarikan kebudayaan secara nyata dan dikerjakan secara bersama-sama.

"Jadi bukan hanya dalam jargon saja," tegasnya.

Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, problem yang terjadi saat ini, yakni masih adanya pihak-pihak yang tidak terbiasa berada di tengah-tengah keanekaragaman budaya. Padahal, Indonesia ini adalah negara yang memiliki kebudayaan cukup banyak.

"Kalau kita sama-sama saling memahami akar dari kebudayaan, maka kita masing-masing tidak akan pernah ada perbedaan. Selain itu, setiap orang juga akan saling menjaga," katanya.

Sementara itu, Panglima PMB Dedy Arianto mengatakan, Talkshow Sundalineals merupakan salah satu upaya pihaknya dalam melestarikan kebudayaan.

PMB sendiri, kata Dedy, merupakan komunitas yang dibentuk oleh DPP Partai Golkar. PMB bergerak dalam berbagai bidang, mulai bidang kebudayaan, pendidikan, hingga bidang sosial.

Dedy menyatakan, budaya adalah identitas sebuah bangsa. Oleh karenanya, di era modern saat ini, budaya sangat penting untuk memperkokoh persatuan.

"Meskipun budaya berbeda-beda tapi tetap satu. Kita harapkan seluruh daerah baik Sunda, Jawa, Papua, semua bisa terus menjaga budaya dan semua tetap satu, bersaudara karena kita Indonesia," katanya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5640 seconds (0.1#10.140)