Disebut Meninggal Dunia, Bocah 10 tahu Ini Ternyata 3 Bulan Menggelandang di Jalanan

Senin, 19 Agustus 2019 - 21:00 WIB
Disebut Meninggal Dunia, Bocah 10 tahu Ini Ternyata 3 Bulan Menggelandang di Jalanan
Angga dan keluarganya di rumah dua petak berdinding kayu di Jalan Nusantara Rata No318 RT 2 RW 5 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.Foto SINDOnews/R Ratna
A A A
DEPOK - Seorang anak laki-laki di Depok pergi dari rumah selama berbulan-bulan. Hampir tiga bulan Angga (10) pergi dari rumah dan menggelandang di jalanan. Untuk kebutuhan hidup, anak sulung dari dua bersaudara ini terpaksa memulung. Sehari dia bisa dapat uang Rp20.000 yang dipakai untuk makan.

Sedangkan pada malam hari dia tidur di emperan toko atau masjid. Angga pergi dari rumah karena dia mengaku kesal dengan orang tuanya. Pasalnya, Angga sering disuruh ibunya untuk membantu memulung rongsokan untuk kebutuhan hidup.

Keluarga Angga terhitung sebagai keluarga tidak mampu. Samsudin (53) ayah tirinya hanya berjualan somay keliling dengan keterbatasan fisik. Sedangkan Dewi (42) ibunya berjualan lauk keliling dan memulung rongsokan.

Angga memiliki satu adik laki-laki berusia empat tahun. Di kontrakan semi permanen, keluarga kecil ini hidup sehari-hari. Mereka menyewa rumah dua petak berdinding kayu di Jalan Nusantara Rata No 318 RT 2 RW 5 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.

Dewi terpaksa memulung karena penghasilan suaminya sebagai tukang somay dirasa kurang. Setiap bulan biaya sewa kontrakan harus dibayar Rp 350.000 ditambah dengan biaya listrik Rp150.000. Dewi mengaku memang meminta Angga untuk ikut memulung.

Karena sering disuruh mulung, Angga mengaku kesal. Karena dia ingin berlian dengan temannya. "Saya mau main bola tapi disuruh mulung. Pergi karena takut diomelin nggak mau mulung," katanya, Senin (19/8/2019).

Selama pergi, Angga mengaku memulung sampai luar Depok. Dia berjalan sampai Parung hingga Tangerang. "Ya mulung jalan kaki kemana aja. Sampai Parung sama Tangerang," ucapnya.

Kisah mengenai Angga ini ramai karena unggahan salah satu akun di sosial media. Dalam unggahan tersebut Angga disebut meninggal dunia. Berita duka itu sampai kepada kedua orangtua Angga. Mendengar berita tersebut, Dewi pun sampai jatuh pingsan.

"Ya saya kaget anak saya dibilang meninggal. Padahal saya tiap hari nyariin kemana-mana. Bapaknya juga sampai pulang tengah malam sambil jualan somay," kata Dewi.

Sebagai orangtua, Dewi dan suaminya sudah berkeliling Depok sampai bertanya pada banyak orang.

Dewi bahkan sampai rela tidur di jalanan bersama anak keduanya. "Saya sampai tidur di jalanan buat nyari Angga. Saya kepikiran kemana dia. Bapaknya juga jadi pulang tengah malam karena sambil jualan sambil nyari Angga. Pernah sampai bapaknya jatuh karena kan kakinya kecil sebelah dan dia nggak seimbang jalannya jadi jatuh pas nyari Angga," ceritanya.

Kini Angga sudah kembali pada keluarga. Dewi dan suami pun merasa bahagia. Mereka berharap agar Angga tidak lagi pergi dari rumah. "Jangan pergi lagi ya Angga. Maapin bapak kurang bisa jaga Angga," kata Samsudin sambil menangis.

Angga pun mengaku akan bersekolah kembali. Saat ini dia sedang mengurus segala keperluan untuk kembali sekolah. "Tetangga saya yang urusin. Katanya bisa sekolah lagi asal Angga tidak pergi lagi," pungkas Dewi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1125 seconds (0.1#10.140)