Warga Bekasi Diprediksi Pilih Gabung DKI dibanding Masuk Bogor Raya

Senin, 19 Agustus 2019 - 13:46 WIB
Warga Bekasi Diprediksi Pilih Gabung DKI dibanding Masuk Bogor Raya
Foto/Istimewa
A A A
DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi meyakini sebagian besar warganya setuju apabila Kota Bekasi memang harus bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta. Sebab, karakteristik Kota Bekasi dengan DKI Jakarta sama dan tidak jauh berbeda. Apalagi, hampir 70 persen warga Bekasi bekerja di DKI Jakarta.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, warga Bekasi pasti memilih bergabung dengan DKI Jakarta. Kota Bekasi tidak setuju bila Bekasi masuk dalam Provinsi Bogor Raya, karena sejarah dan kultur Bekasi lebih dekat dengan Jakarta.

"Kalau jajak pendapat, pasti 60, 70, 80 persen lah, karena DKI kan punya support yang luar biasa," katanya kepada wartawan, Senin (19/8/2019).

Pria yang akrab disapa Pepen ini menampik suara-suara miring yang mengatakan bahwa wacana gabung ke Jakarta didorong oleh keinginan Pemerintah Kota Bekasi 'menikmati' kucuran dana DKI. Menurutnya, wacana tersebut semata-mata demi percepatan pembangunan di wilayah mitra DKI Jakarta.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi mendapatkan tawaran untuk menjadi bagian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tawaran itu datang saat Kota Bekasi diminta tanggapannya terkait wacana pemekaran Pemprov Jawa Barat menjadi Pemprov Bogor Raya yang disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin beberapa waktu lalu.

Rahmat Effendi mengatakan, tawaran itu sudah sejak lama diwacanakan DKI Jakarta agar Kota Bekasi bisa masuk menjadi bagian DKI Jakarta yakni DKI Jakarta Tenggara. "DKI mengajak Bekasi karena dirasa sangat cocok karakteristik wilayahnya dengan Jakarta, tapi kami serahkan kepada warga Bekasi mau gabung DKI atau enggak?" katanya.

Menurut dia, Pemkot Bekasi memilih tidak masuk dalam Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bogor Raya yang diwacanakan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bekasi Ade Yasin. Namun, dia memilih untuk mewacanakan pembentukan Provinsi Pakuan Bhagasasi jika memang akan dilakukan pemekaran.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8196 seconds (0.1#10.140)