Miliki 5 Juta Titik Jemput, Grab Perluas Penetrasi Pasar
A
A
A
BANDUNG - Grab berkomitmen terus meningkatkan penetrasi pasar transportasi dengan meningkatkan jumlah dan akurasi titik penjemputan.
Saat ini, perusahaan yang mengklaim sebagai decacorn itu telah memiliki 5 juta titik penjemputan di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Senior Manager Area Marketing Grab Indonesia Hery Yulianto mengatakan, terus berusaha memperbesar market transportasi dengan terus memberikan kemudahan. Salah satu langkah yang diambil yaitu terus mengakurasi titik penjemputan.
“Kami memiliki lebih dari 90 orang tim pemetaan khusus di Indonesia yang akan membangun point of interest (POI) dan titik hijau sebagai lokasi penjemputan. Ini akan memudahkan proses perjalanan mitra pengemudi dan penumpang Grab," kata dia, Jumat (16/8/2019).
Tim itu, kata dia, akan melakukan pemetaan. Mereka juga mengidentifikasi dan menciptakan titik penjemputan baru di berbagai lokasi di Indonesia. Walaupun, saat ini, Grab telah memiliki lebih dari 5 juta titik penjemputan di seluruh Indonesia.
Sebanyak 5 juta titik penjemputan itu berada di 224 kota dari Sabang hingga Merauke. Grab Indonesia juga telah memiliki ratusan ribu mitra pengemudi. Sementara di Asia Tenggara, Grab telah terhubung dengan 9 juta mitra pengemudi dan agent. Aplikasi Grab telah diunduh sebanyak lebih dari 155 juta orang.
"Berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, Grab telah berkontribusi sebesar Rp48,9 triliun rupiah bagi perekonomian Indonesia di tahun 2018. Bisnis layanan pesan-antar makanan GrabFood juga berkembang pesat dengan volume pengiriman tumbuh hampir 10 kali lipat," kata dia.
Untuk meningkatkan kepercayaan pasar, baru-baru ini Grab meluncurkan kampanye Anti Ngaret di Bandung. Di mana, GrabBike memberikan dukungan bagi para pejuang #Anti Ngaret di Indonesia. Kampanye ini hadir dengan semangat untuk mendukung setiap orang agar lebih tepat waktu.
“Ada banyak juga masyarakat Indonesia yang justru tak ingin terjebak dalam kebiasaan terus-terusan mengulur waktu. Kami selalu berusaha semaksimal mungkin agar bisa mencapai tujuan dengan on time," pungkas dia.
Saat ini, perusahaan yang mengklaim sebagai decacorn itu telah memiliki 5 juta titik penjemputan di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Senior Manager Area Marketing Grab Indonesia Hery Yulianto mengatakan, terus berusaha memperbesar market transportasi dengan terus memberikan kemudahan. Salah satu langkah yang diambil yaitu terus mengakurasi titik penjemputan.
“Kami memiliki lebih dari 90 orang tim pemetaan khusus di Indonesia yang akan membangun point of interest (POI) dan titik hijau sebagai lokasi penjemputan. Ini akan memudahkan proses perjalanan mitra pengemudi dan penumpang Grab," kata dia, Jumat (16/8/2019).
Tim itu, kata dia, akan melakukan pemetaan. Mereka juga mengidentifikasi dan menciptakan titik penjemputan baru di berbagai lokasi di Indonesia. Walaupun, saat ini, Grab telah memiliki lebih dari 5 juta titik penjemputan di seluruh Indonesia.
Sebanyak 5 juta titik penjemputan itu berada di 224 kota dari Sabang hingga Merauke. Grab Indonesia juga telah memiliki ratusan ribu mitra pengemudi. Sementara di Asia Tenggara, Grab telah terhubung dengan 9 juta mitra pengemudi dan agent. Aplikasi Grab telah diunduh sebanyak lebih dari 155 juta orang.
"Berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, Grab telah berkontribusi sebesar Rp48,9 triliun rupiah bagi perekonomian Indonesia di tahun 2018. Bisnis layanan pesan-antar makanan GrabFood juga berkembang pesat dengan volume pengiriman tumbuh hampir 10 kali lipat," kata dia.
Untuk meningkatkan kepercayaan pasar, baru-baru ini Grab meluncurkan kampanye Anti Ngaret di Bandung. Di mana, GrabBike memberikan dukungan bagi para pejuang #Anti Ngaret di Indonesia. Kampanye ini hadir dengan semangat untuk mendukung setiap orang agar lebih tepat waktu.
“Ada banyak juga masyarakat Indonesia yang justru tak ingin terjebak dalam kebiasaan terus-terusan mengulur waktu. Kami selalu berusaha semaksimal mungkin agar bisa mencapai tujuan dengan on time," pungkas dia.
(awd)