ITB Terima 1.791 Mahasiswa Pascasarjana, Ada yang Berusia 20 Tahun

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 14:11 WIB
ITB Terima 1.791 Mahasiswa Pascasarjana, Ada yang Berusia 20 Tahun
ITB menerima 1.791 mahasiswa pascasarjana. 1.494 orang adalah mahasiswa jenjang magister atau S2, 158 mahasiswa doktoral atau S3, 116 mahasiswa program profesi, dan internasional. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Sebanyak 1.791 mahasiswa pascasarjana dinyatakan masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) Tahun Akademik 2019. Mayoritas usia mahasiswa pascasarjana adalah 26 tahun. Menariknya, seorang mahasiswa pascasarjana masih berusia 20 tahun.

Dari 1.791 mahasiswa, 1.494 orang adalah mahasiswa jenjang magister atau S2, 158 mahasiswa doktoral atau S3, 116 mahasiswa program profesi, dan 23 mahasiswa internasional. Mereka sebelumnya mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru, periode Januari-Juli 2019.

Wakil Direktur Eksekutif Penerimaan Mahasiswa Program Pascasarjana ITB Fida Madayanti Warganegara mengatakan, usia rata-rata mahasiswa baru program magister adalah 26 tahun. Namun terdapat mahasiswa magister dengan usia 20 tahun atau termuda di antara mahasiswa lainnya. Sementara, usia tertua 53 tahun.

"Sedangkan untuk program doktor, usia rata-rata mahasiswa baru adalah 36 tahun, dengan usia termuda 23 tahun dan usia tertua 60 tahun. Kemudian, jumlah mahasiswa program magister tahun 2019 mencapai 52% sedangkan untuk program doktor mencapai 46%," kata dia, Jumat (16/8/2019).

ITB juga menerima 23 orang mahasiswa baru jenjang pascasarjana berkewarganegaraan asing (WNA) dari 17 negara. 22 orang merupakan mahasiswa magister, sedangkan 1 orang merupakan mahasiswa program Doktor. Mereka berasal dari Azerbaijan, China, Ekuador, Irak, Yordania, Jepang, Kenya, Korea Selatan, Madagaskar, Malaysia, Nigeria, Pakistan, Palestina, Rwanda, Sudan, Timor Leste, Tanzania.

Sementara itu, Rektor ITB Kadarsah Suryadi dalam Sidang Terbuka Penetapan Mahasiswa Baru Pascasarjana ITB pada Kamis (15/8/2019) mengajak mahasiswa pascasarjana yang lulus dapat memberikan kontribusi positif untuk pembangunan bangsa.

"Melalui kegiatan belajar dan riset tugas akhir bersama dosen saudara diharapkan dapat menghasilkan karya inovasi dalam sains, teknologi, bisnis dan manajemen, serta seni dan humaniora sebagai solusi berbagai permasalahan bangsa," kata dia.

Dia juga memberikan beberapa inspirasi dalam menentukan topik penelitian tugas akhir terutama untuk program magister dan doktor, seperti terkait ketahanan pangan dan energi, pemanfaatan keunggulan sumber daya hayati Indonesia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3966 seconds (0.1#10.140)