Tips Memilih Investasi di Bidang Properti

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 13:45 WIB
Tips Memilih Investasi di Bidang Properti
Nuvasa Bay, Batam. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Selain kebutuhan primer, properti kini sudah menjadi alternatif investasi yang menjanjikan. Nah, bagi Anda yang berminat investasi di bidang properti, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan.

Menurut pakar investasi properti Margiman, sebelum menanamkan modal untuk berinvestasi terutama properti, investor harus mengetahui beberapa alasan utama orang berinvestasi di sektor ini.

Pertama, permintaan properti di lokasi yang strategis umumnya lebih besar dari persediaan. Luas tanah di muka bumi ini akan selalu tetap dan untuk menjadikan suatu lokasi menjadi strategis dibutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang sangat besar, misalkan untuk membuat akses tol, jalur Moda Raya Terpadu (MRT) atau Lintas Rel Terpadu (LRT).

"Di sisi lain jumlah penduduk dan kebutuhannya tentu akan mengalami penambahan, sehingga ketersediaan properti di lokasi strategis yang terbatas ini memiliki nilai yang terus meningkat," kata Margiman, Jumat (16/8/2019).

Kedua, investor bisa mendapat dua jenis potensi keuntungan, yakni keuntungan modal atau capital gain dari kenaikan nilai propertinya saat investor tersebut menjual propertinya di waktu yang tepat.

"Keuntungan kedua didapat dari pemasukan tahunan sewa propertinya atau pendapatan lainnya yang berasal dari properti tersebut, atau yang biasa disebut keuntungan arus kas atau cash flow," kata pria asal Bandung, Jawa Barat ini.

Selain itu, alasan berinvestasi di sektor properti adalah potensi melakukan leverage. Artinya, investor dapat melipatgandakan keuntungannya dengan menggunakan modal yang jauh di bawah nilai propertinya. Misal, saat ada peluncuran produk baru, seringkali developer memberikan cara bayar yang ringan, seperti cicilan uang muka kemudian pelunasan. Jadi, investor bisa saja hanya mengeluarkan modal 20% untuk kemudian mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai propertinya saat dialihkan ke pembeli lain.

Contoh lain, lokasi strategis tapi luas lahan terbatas akan meningkatkan nilai aset yang diliki dengan hanya menambah luas bangunannya. "Sebagai contoh pilihan investasi di Batam, Nuvasa Bay yang dikembangkan oleh Sinarmas Land diposisikan sebagai the new face of Batam. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bahwa Nuvasa Bay Batam sebagai salah satu potensi investasi properti pilihan yang menguntungkan di masa mendatang," kata pria yang sudah 30 tahun menggeluti bidang properti ini.

Di luar tiga alasan tersebut, yang perlu dipahami juga adalah model bisnis properti merupakan investasi jangka panjang. Artinya, sang investor perlu beberapa waktu untuk dapat menikmati keuntungan dari investasinya ini. Tak hanya itu, bisnis properti juga butuh modal yang tidak sedikit, sehingga sebelum memutuskan untuk menggeluti bisnis atau berinvestasi di bidang properti, sebaiknya investor memerhatikan beberapa tips ini.

Tips pertama, carilah potensi lokasi yang strategis. Faktor utama yang mendorong peningkatan nilai properti dimulai dari letak lokasi yang dipilih. Salah satu indikator lokasi yang strategis adalah pertumbuhan permintaan di lokasi tersebut. Perlu diperhatikan hal-hal unik di lokasi tersebut yang menyebabkan pertumbuhan permintaan tersebut, misalkan akses tol, keberadaan fasilitas pendidikan yang favorit, ketersediaan transportasi umum yang nyaman dan sebagainya.

Tips kedua, perhatikan kontinuitas pengembangannya di masa depan. "Selain lokasi, faktor selanjutnya yang menentukan bertahan lama tidaknya bisnis properti adalah rencana pengembangan suatu wilayah di masa depan. Bisnis dikatakan bisa bertahan dalam jangka panjang jika dianggap bernilai dan mempertimbangkan rencana pengembangan di masa depan. Misalnya, wacana akan diadakannya pelebaran infrastruktur jalan atau pembangunan fasilitas umum atau bahkan perencanaan untuk pengembangan menjadi kota baru mandiri," ujarnya.

Dia menambahkan, investor harus peka mengetahui selera pasar. Contohnya, mengetahui tren yang sedang berkembang dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Sehingga, produk properti yang ditawarkan sesuai dengan tren tersebut dan diminati banyak orang.

Tips berikutnya, kenali pesaing. Untuk dapat bersaing secara sehat tanpa menghalalkan segala cara, investor harus menggali informasi penting seputar kekuatan dan kekurangannya misalkan menggunakan metode SWOT yakni strengths/kekuatan, weaknesses/kelemahan, opportunities/peluang, dan threats/ancaman. "Dengan demikian investor tidak tertinggal dengan pesaing dalam menawarkan propertinya," kata Margiman.

Tips tambahan yang sering terlupakan adalah mengevaluasi rencana dari investasi tersebut. Sejauh mana rencana tersebut masih relevan dengan situasi yang ada. Misalkan satu lokasi di masa lalu sangat strategis dan diminati banyak pembeli. Namun arah pengembangan kota atau hadirnya investor besar di lokasi lain, menjadikan lokasi tersebut menjadi kurang strategis. "Maka, investor harus berani melakukan switching dari properti yang dimilikinya dengan properti yang memiliki potensi yang lebih baik di masa mendatang," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8181 seconds (0.1#10.140)