Yayasan Nurani Dunia dan BlueScope Bangun Kampung Ilmu di Purwakarta

Kamis, 15 Agustus 2019 - 13:55 WIB
Yayasan Nurani Dunia dan BlueScope Bangun Kampung Ilmu di Purwakarta
Yayasan Nurani Dunia menggendeng BlueScope membangun Kampung Ilmu di Purwakarta, Jawa Barat. Foto/Istimewa
A A A
Banyaknya persoalan pendidikan di wilayah terpencil di Purwakarta, Jawa Barat mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Yayasan Nurani Dunia yang memiliki gagasan untuk membangun kembali gedung-gedung sekolah dan merekrut tenaga pengajar bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dalam proses pelaksanaan, hal ini tak terlepas dari kontribusi NS BlueScope, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja lapis. Sebab program yang digagas oleh Imam Prasodjo itu sejalan dengan program CSR corporate BlueScope yang mengarusutamakan pendidikan dan bangunan publik secara jangka panjang.

"Setelah mendengar rancangan program inovatif dari Pak Imam, kita tergerak untuk terlibat di dalamnya. Karena program ini sejalan dengan program CSR korporat yang mengarus-utamakan pendidikan dan bangunan publik secara jangka panjang," ujar Presiden Direktur NS BlueScope Indonesia Yan Xu kepada wartawan di Jakarta.

Tak hanya membangun gedung-gedung sekolah, beragam infrastruktur desa juga dibangun dan melibatkan warga di Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru. "Gotong-royong tak hanya membangun gedung-gedung sekolah, tetapi juga membangun beragam infrastruktur desa, seperti jalan, instalasi air, fasilitas lapangan olahraga dan lain-lain. Seluruh warga berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi bersama," kata Imam Prasodjo, Ketua Pengurus Yayasan Nurani Dunia.

Berdiri di atas tanah seluas 50.407 m2, integrasi pendidikan formal dan informal intensif dilakukan di Tegalwaru, Purwakarta. Nama 'Kampung Ilmu' disematkan sebagai istilah dari kompleks pendidikan modern tersebut.

Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Tegalwaru dirancang dan terintegrasi dengan pusat-pusat pembelajaran komunitas informal di sekitar. Hal ini diharapkan berimbas pada tumbuhnya wirausahawan desa berjiwa mandiri yang mampu melakukan inovasi di berbagai bidang.

Sejumlah fasilitas yang tengah dibangun di antaranya empat kelas belajar mengajar, satu ruangan guru, ruang laboratorium, ruang workshop, lapangan olahraga, dua asrama guru, aula serbaguna, perpustakaan, masjid, saluran air, dan lainnya.

"Desain master plan dan arsitektur bangunan ini dirancang tahan gempa oleh para relawan insinyur-insinyur sipil muda dan tim arsitek Andramatin. Sebagai kesatuan dari rancangan desain, penutup atap (roofing) yang cocok, unik dan berkualitas, saya langsung terpikir produk BlueScope. Apalagi, saya pernah bekerja sama dengan BlueScope melalui program CSR-nya saat dulu membangun sekolah yang runtuh akibat gempa 2006 di Klaten. Alhamdulillah, saat saya hubungi BlueScope, ada respons begitu cepat," ujar Imam.

"Berdasarkan keselarasan ini, BlueScope berkomitmen memberikan bantuan berupa material penutup atap dan penutup lantai metal untuk dua gedung SMKN serta penutup lantai metal untuk embung air pada gedung serbaguna," kata Yan Xu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1199 seconds (0.1#10.140)