Ridwan Kamil Tak Berminat Menjadi Menteri Jokowi

Senin, 12 Agustus 2019 - 22:54 WIB
Ridwan Kamil Tak Berminat Menjadi Menteri Jokowi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara terkait kemungkinan dirinya menjadi salah satu sosok menteri muda pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, pascamemenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, Presiden Jokowi kini tengah mencari sosok muda yang akan mengisi kabinet kerja jilid II. Ridwan Kamil sebagai salah satu pemimpin muda bukan tidak mungkin berpeluang menjadi kandidat.

Namun, Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengaku tidak berminat menjadi seorang menteri. Emil menegaskan, ingin membuktikan kepemimpinannya terlebih dahulu sebagai orang nomor satu di Provinsi Jabar.

"(Minat?) Gak, saya ini harus membuktikan dulu sebagai pemimpin Jabar, kan baru mulai baru setahun. Saya lagi semangat. Jadi saya fokus di Jabar," tegas Emil di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Senin (12/8/2019).

Meski tidak tertarik menjadi menteri, namun dia tetap berharap sosok-sosok yang terpilih sebagai menteri nantinya mewakili mayoritas populasi Indonesia yang nantinya akan didominasi masyarakat berusia muda.

"Saya doakan yang terpilih jadi menteri mewakili mayoritas populasi Indonesia yang makin lama, dalam 60-70 tahun ke depan, usianya makin muda," katanya.

Emil mendukung keinginan Presiden Jokowi untuk menempatkan sosok-sosok muda di kabinetnya. Dia berharap, keberadaan menteri berusia muda dapat mempercepat proses pembangunan di Indonesia.

"Ujung dari proses pembangunan itu adalah hasil akhir. Kalau hasil akhir bisa dipercepat dengan menteri yang usia muda karena mobilitasnya lebih giat, lebih gesit, saya kira saya dukung," katanya.

Emil mencontohkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq yang baru berusia 26 tahun yang dinilainya mampu membawa perubahan dalam pembangunan bidang olahraga di Negeri Jiran itu.

"Kedewasaan tidak diukur dari umur. Yang penting, mau senior mau junior kerjanya benar, terukur dan menghasilkan perubahan," tandasnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3412 seconds (0.1#10.140)