Tahun Ini Baru 8.000 Petani di KBB Dapat Kartu Tani

Kamis, 08 Agustus 2019 - 22:57 WIB
Tahun Ini Baru 8.000 Petani di KBB Dapat Kartu Tani
Petani sedang memanen padi. Tahun ini DPKP KBB baru bisa mendistribusikan 8.000 keping Kartu Tani dari total 40.000 petani di KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga kini baru bisa mendistribusikan sekitar 8.000 keping Kartu Tani.

Padahal berdasarkan data Sistem Penyuluhan Pertanian (Simultan), jumlah petani di KBB mencapai 40.000 orang dan yang sudah tergabung dengan kelompok tani sebanyak 28.000 petani.

"Kartu Tani yang sudah terdistribusikan baru sebanyak 8.000 kartu dari total 11.000 yang sudah tercetak. Namun yang sudah dibagikan itu pun masih belum bisa digunakan oleh petani untuk membeli pupuk bersubsidi," kata Koordiantor Kelompok Jabatan Fungsional DPKP KBB Asep Sofyan, Kamis (8/8/2019).

Menurut Asep, salah satu syarat bagi petani untuk mendapatkan Kartu Tani adalah keikutsertaan dalam kelompok tani. Di KBB tercatat sebanyak 1.865 kelompok tani yang tersebar di berbagai kecamatan.

Syarat lain adalah, memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), petani penggarap, dan lahannya tak melebihi dua hektare.

Dia mengemukakan, DPKP KBB kesulitan untuk mencetak dan mendistribusikan Kartu Tani bagi sekitar 28.000 petani yang sudah bergabung dalam kelompok tani.

Penyebabnya, masalah pendataan dan pengiriman data. Karena, ketika tim di lapangan meminta data, para petani mencurigainya. Tidak hanya itu, saat memasukan data petani juga terkadang terdapat hambatan permasalahan jaringan.

"Saya kira untuk tahun ini, belum. Paling yang bisa tercapai, saya menargetkan sekitar 23 ribuan Kartu Tani yang terdistribusi," ujar dia.

Disinggung soal pemanfaatan, Asep menuturkan, Kartu Tani belum bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi di distributor yang telah ditunjuk. Para petani pun masih tetap menggunakan cara-cara konvenskonal untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Kami sedang berusaha melakukan percepatan dan menyinkronkan data dulu. Harapannya, ditargetkan mulai tahun depan Kartu Tani sudah terimplementasikan dan bisa digunakan," tutur Asep.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8361 seconds (0.1#10.140)