Hewan Kurban yang Dijual Pedagang Terindikasi Idap Pink Eye

Kamis, 08 Agustus 2019 - 22:40 WIB
Hewan Kurban yang Dijual Pedagang Terindikasi Idap Pink Eye
Petugas Disnakan KBB memeriksa kondisi hewan kurban yang dijual di sejumlah lapak untuk memastikan kesehatan dan umur hewan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Hewan kurban yang belum layak untuk disembelih ditemukan oleh tim petugas kesehatan hewan kurban Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan), Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Hal itu diketahui pada saat petugas melakukan pengecekan ke sejumlah depot penjual hewan kurban yang berada di kawasan Ngamprah dan Padalarang.

"Kebanyakan memang karena hewan itu belum cukup umur (terlalu muda). Ada juga yang karena terinfeksi penyakit, sehingga tidak layak untuk disembelih pada Idul Adha tahun ini," kata Kabid Kesehatan Hewan, Disnakan, KBB, Wiwin Aprianti, Kamis (8/8/2019).

Wiwin menyebutkan, umumnya penyakit yang ditemukan pada hewan kurban adalah pink eye atau sakit mata dan dehidrasi. Dari hasil pemeriksaan sementara ada 1 ekor sapi dan 4 ekor domba yang mengalami pink eye.

Sementara, yang mengalami dehidrasi atau kurang minum ada dua ekor domba. Dia pun meminta kepada penjual agar hewan yang sakit tidak dijual.

Selain terinfeksi penyakit, ditemukan juga ratusan hewan kurban yang tak layak disembelih karena belum cukup umur. Tercatat, untuk sapi ada 110 ekor dengan kategori belum cukup umur dan cacat 2 ekor.

Untuk domba ada 308 ekor yang belum cukup umur serta 1 ekor domba yang cacat. Untuk itu masyarakat diminta tidak membeli hewan kurban yang belum cukup umur dan memperhatikan syarat membeli hewan kurban yang sehat.

"Kategori cukup umur bisa dilihat dari gigi. Untuk sapi berumur di atas 2 tahun ditandai sudah tumbuhnya lebih dari sepasang gigi tetap. Sedangkan domba dan kambing berumur di atas 1 tahun diindikasinya dari jumlah gigi susu yang sudah tanggal," jelasnya.

Dia memastikan, hewan yang tak layak sudah dipisahkan. Imbauan tersebut sudah disampaikan kepada setiap penjual sejak pemeriksaan hewan yang telag dimulai pada 4 Agustus lalu.

Saat ini pihaknya masih berkeliling melakukan pemantauan ke setiap lapak dengan membagi tim ke sejumlah wilayah. Mulai dari Gununghalu, Cililin, Cihampelas, Batujajar, Cipeundeuy, Cikalongwetan, Lembang, Parongpong dan Cisarua, dengan total lapak di seluruh KBB mencapai 340 titik.

Untuk tahun ini ada 2.800 ekor sapi serta 8.000 ekor domba/kambing yang disiapkan untuk hewan kurban. Hewan kurban yang dinyatakan sehat dan layak diberikan tanda berupa kalung yang disiapkan mencapai 10.000 kalung.

"Kalau petugas yang diturunkan ada sebanyak 70 orang dibantu dari Fakultas Kedokteran Hewan Unpad sebanyak 16 orang, serta dokter hewan dari Rumah Sakit Hewan Pemprov Jabar 8 orang," ucapnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4555 seconds (0.1#10.140)