Water Bombing Akan Digunakan untuk Padamkan Kebakaran di Ciremai

Kamis, 08 Agustus 2019 - 19:45 WIB
Water Bombing Akan Digunakan untuk Padamkan Kebakaran di Ciremai
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di pos utama TNGC untuk mengetahui situasi terkini kebakaran lahan hutan di puncak gunung itu. Foto/Istimewa/Pendam Siliwangi
A A A
MAJALENGKA - Upaya pemadaman kebakaran lahan hutan di Blok Gua Walet, Gunung Ciremai, koordinat 6°89'77.68" S dan 108°40'33.92"T mustahil dilakukan secara manual. Sebab lokasi kebakaran sulit dijangkau.

Upaya pemadaman akan dilakukan dengan cara modern, water booming (bom air) dan hujan buatan.

"Kami sepakat bahwa kebakaran yang kali ini terjadi, manusia tidak akan sanggup mengatasinya, tanpa alat bantu dan teknis. Sehingga kami sepakat, akan menggunakan water booming. Kami akan melaporkan ke komando atas untuk minta bantuan water booming," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat mendatangi pos utama jalur Apuy, Kamis (8/8/2019).

Keputusan untuk menggunakan cara modern berawal dari peninjauan Kapolda bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono ke Gunung Ciremai.

Hasil dari pantauan itu, ditemukan fakta bahwa tim akan mengalami kesulitan jika melakukan pemadaman api dengan secara manual.

"Jadi gini, kedatangan saya dengan Pak Kapolda, memastikan bencana ini atau kebakaran hutan ini di daerah mana saja. Tadi sudah dijelaskan rekan-rekan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kuningan) bahwa ini ada di puncak, sulit dijangkau dan bahkan di situ ada jurang, di ketinggian 2.900 (meter) ya," kata Pangdam.

"Kami siap membantu tenaga dengan Pak Kapolda. Tapi begitu kami lihat, waduh ini dimensinya terlalu luas, tinggi. Andaikata membantu dengan manusia, kami bisa datang, terus untuk memadamkan pakai apa? Nggak bisa kan?" ujar Panglima.

Atas pertimbangan itu, tutur Tri, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan water booming atau hujan buatan.

"Sehingga saran dari teman-teman kami laporkan. Bagaimana kalau kami saran untuk membuat hujan buatan, yang kedua water booming. Nah ini kami akan laporan kepada komando atas," tutur Tri.

"Yang jelas dari Pak Kapolda, Pak Kapolres (Kapolres Majalengka AKBP Mariyono), dan Pak Dandim sudah memastikan sudah tidak ada pendaki. Karena kan bagaimana pun juga pertama penyelamatan masyarakat dulu. Kami pastikan nanti, teman-teman kepolisian dan TNI jaga di bawah, supaya masyarakat tidak ada yang naik ke atas," tandas dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Majalengka Agus Permana mengatakan, informasi terakhir luas lahan yang terbakar di kisaran 308 hektare. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami sudah berkoordinasi dengan BNPB. Jadi informasinya nanti kami tetapkan sebagai darurat bencana kebakaran lahan dan hutan dengan SK Bupati. Kemudian kami akan minta bantuan ke komando atas dari BNPB untuk menurunkan water booming. Kalau mungkin perlu hujan buatan, ya lebih baik," kata Agus.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7195 seconds (0.1#10.140)