Ketua PDIP Jabar Sebut Kongres Pertegas Garis Kerja Politik dan Ideologi Partai

Kamis, 08 Agustus 2019 - 17:33 WIB
Ketua PDIP Jabar Sebut Kongres Pertegas Garis Kerja Politik dan Ideologi Partai
Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengatakan, Kongres V PDI Perjuangan yang digelar di Bali yang dibuka hari ini, Kamis (8/8/2019) merupakan bentuk penegasan garis kerja politik dan ideologi partai yang berpijak pada Trisakti Bung Karno.

"Karena sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, Trisakti Bung Karno itu acuan untuk melaksanakan kerja politik, kerja ideologi di eksekutif maupun di parlemen," ujar Ono.

Trisakti Bung Karno lantas diterjemahkan dalam Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) yang dirumuskan oleh Bung Karno di tahun 1959 dan mulai dijalankan antara 1961-1968 merupakan konsepsi dalam memandang gerak bangsa yang lebih visioner.

PNSB juga jawaban di tengah banyak pihak yang menganggap hilangnya arah kebijakan pembangunan nasional sehingga ada usulan agar Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dihidupkan lagi. Keresahan itu bisa dipahami, mengingat masyarakat melihat oreintasi pembangunan saat ini seolah tidak berkelanjutan dan terstruktur.

Di arena Kongres V PDI Perjuangan, Ono Surono memiliki pandangan yang lebih utuh dalam melihat Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Ada hal yang lebih memiliki akselerasi pembangunan jika konsep PNSB mampu 'dilembagakan'. Pendekatan strukturalis dirasa menjadi kebutuhan untuk dapat memanifestasikan gagasan pembangunan yang berkarakter Trisakti yakni berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkeadaban dalam kebudayaan.

"Jika Pola Pembangunan Semesta Berencana dilembagakan, dimungkinkan untuk pencapaian target pembangunan yang terkendali oleh kewenangan yang dilekatkan. Saya yakin jika prototipe pembangunan semesta berencana diikuti dengan kewenangan struktural, akan lebih mudah menggerakkan potensi kepartaian dalam partisipatif ideologis sebagaimana cita-cita Bung Karno dalam Trisakti atau Pidato yang diberi judul Penemuan Kembali Revolusi Kita itu adalah pidato evaluasi-korektif," jelasnya.

Menurut Ono Surono, ada prinsip-prinsip yang harus dipatuhi. Pertama, harus ada arah dan tujuan yang jelas yaitu cita-cita PNSB adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kedua, bersifat 'overall planning' atau segala hal/bidang harus terencana. Itulah sebabnya disebut pembangunan semesta. Ketiga, PNSB memegang teguh semangat berdikari. Keempat, mendorong partisipasi rakyat sebagai tenaga pokok pembangunan.

"Posisi politik PDI Perjuangan di pemerintahan hari ini sekaligus sebagai partai pemenang pemilu secara berturut-turut harus menjadikan kekuatan untuk lebih dapat memformulasikan kebijakan bernegara dalam praktik pembangunan yang berkesinambungan, yang berkarakter Trisakti dan dapat langsung dirasakan oleh rakyat kebanyakan," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7316 seconds (0.1#10.140)