Perluas Cakupan Layanan Air Bersih, Perumda Air Minum Tirta Raharja Gandeng Swasta

Rabu, 07 Agustus 2019 - 20:35 WIB
Perluas Cakupan Layanan Air Bersih, Perumda Air Minum Tirta Raharja Gandeng Swasta
Perumda Air Minum Tirta Raharja memperluas cakupan pelayanan air bersih kepada warga Kabupaten Bandung dengan menggandeng PT Moya Indonesia. Foto Ist
A A A
JAKARTA - Perumda Air Minum Tirta Raharja memperluas cakupan pelayanan air bersih kepada warga dengan menggandeng PT Moya Indonesia. Nota kesepahaman (MoU) antara Perumda Air Minum Tirta Raharja dengan PT Moya Indonesia dilaksanakan di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Nota Kesepahaman tersebut merupakan langkah awal pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah pelayanan Perumda Air Minum Tirta Raharja, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Raharja Rudie Kusmayadi mengatakan, warga Kabupaten Bandung Jawa Barat saat ini baru mendapat pasokan air bersih melalui jaringan perpipaan sebesar 24%.

Sementara berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Bandung, tahun 2023 cakupan pelayanan ditargetkan mencapai 60%.

"Kita menggandeng Moya Indonesia untuk mengejar target realisasi cakupan pelayanan sebesar 60% pada 2023. Ini terjadi gap yang cukup besar. Nah kita sendiripun untuk mengejar ini juga agak sulit, karena memang pembangunan SPAM ini memerlukan biaya yang cukup besar," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (7/8/2019).

Untuk mengatasi persoalan besarnya biaya itulah, pihaknya menjajaki kerjasama dengan pihak swasta.

"Dari hasil kajian, bila visibel, nanti dengan teknologi inovasi yang dimiliki Moya Indonesia dan Tirta Raharja, nanti sama-sama kita kembangkan dalam objek kerjasama," timpalnya.

Rudie mengaku optimistis dengan prospek kerjasama ini, karena Kabupaten Bandung memiliki potensi pengembangan SPAM yang masih besar, antara lain karena ketersediaan air baku yang mencukupi, yang bersumber dari dari empat sungai, salah satunya Sungai Citarum.

Sementara itu Bupati Bandung, Dadang M Nasser mengatakan, langkah yang dilakukan pihaknya ini sejalan dengan instruksi pemerintah pusat agar seluruh warga menggunakan 100% air perpipaan.

"Hari ini ada peminat dari pihak ketiga, tentu kami sangat welcome, dan dengan pakai koridor hukum yang baik, sehingga aturannya tetap terpenuhi," jelasnya.

Dadang menambahkan, walapun pengembangan SPAM di wilayah Kabupaten Bandung ini berpeluang meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD). Namun pihaknya tidak akan mengabaikan fungsi sosial Tirta Raharja, yang akan direalisasikan dalam bentuk perbedaan tarif berdasarkan kemampuan kelompok pelanggan.

Senada dengan Dadang M Nasser, CEO Moya Indonesia Mohamad Selim mengatakan, peningkatan pelayanan air bersih perpipaan perlu terus ditingkatkan agar semakin banyak warga yang memiliki akses terhadap air bersih. Selim menambahkan, jika hasil pra studi kelayakan tersebut menghasilkan potensi pengembangan yang baik, maka akan menjadi pedoman awal untuk melakukan studi kelayakan lebih lanjut untuk merealisasikan Rencana Induk Pengembangan SPAM di wilayah Kabupten Bandung.

Perumda Air Minum Tata Raharja Kabupaten Bandung, saat ini melayani 99.400 pelanggan, dengan kapasitas produksi mencapai 981 liter per-detik. Kapasitas sebesar itu sudah terserap hampir 100%, sehingga diperlukan upaya peningkatan produksi agar semakin banyak warga Kabupaten Bandung yang mendapat pelayanan air bersih perpipaan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1397 seconds (0.1#10.140)