Produk Kreatif Bandung Harus Mampu Bersaing di Level Internasional

Rabu, 07 Agustus 2019 - 17:05 WIB
Produk Kreatif Bandung Harus Mampu Bersaing di Level Internasional
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Selasar Sunaryo, Selasa (6/8/2019) malam. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Produk kreatif Bandung diminta mampu bersaing di level internasional, menggarap pangsa pasar dunia yang masih cukup besar. Pengembangan inovasi dan kreativitas produk harus ditempuh agar menghasilkan produk bernilai tinggi.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, pihaknya terus mendorong agar produk kreatif dalam negeri bisa bersaing secara global. Upaya untuk mendorong tumbuhnya kria baru dan bernilai tinggi, dilakukan melalui gelaran Indonesia Good Design Selection (IGDS).

IGDS dikemas menjadi ajang penghargaan pemerintah di bidang desain produk bagi pelaku industri dan praktisi desain. Harapannya, para desainer dan pelaku usaha kreatif memiliki ketertarikan untuk mengembangkan produknya lebih bernilai ekonomis.

Dia mengakui, kualitas desain produk dalam negeri belum maksimal. Selain dari sisi tampilan yang kurang menarik, fungsi dari produk itu sendiri pun kurang memiliki nilai tambah. Hal ini berdampak terhadap daya saing produk di pasar internasional yang dirasa masih rendah.

"Di pasar internasional, produk (IKM) kita daya siangnya belum begitu bagus. Padahal, di era persaingan global saat ini, daya saing produk harus terus ditingkatkan agar bisa unggul di pasaran. Caranya, melalui desain yang kreatif dan inovatif," kata Gati saat sosialiasi IGDS di hadapan ratusan pelaku industri kreatif Bandung di Selasar Sunaryo, Selasa (6/8/2019) malam.

Desain yang baik, selain untuk mempercantik tampilan, juga mampu menjelaskan fungsi dari produk itu sendiri. "Harus mencerminkan fungsi produk itu dan harus menunjukkan bahwa desain produk itu laku di pasar, disukai konsumen," katanya.

Ketua Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia Dino Fabrian mengatakan, pelaku IKM harus memperhatikan berbagai hal agar bisa bersaing di pasar global. Di antaranya memiliki tampilan yang menarik, unik, dan mencerminkan kualitas produk yang bagus, desain pun harus menyesuaikan dengan karakteristik dari pasar yang dituju.

"Biasanya produsen kita hanya terpaku bahwa desain adalah apa yang terlihat, yang tidak terlihat diabaikan. Misalnya kursi, bagian bawahnya staples-nya miring kanan kiri, tak diperlakukan sebaik mungkin. Padahal detail itu akan memberi nilai tambah," katanya.

Menurut dia, pelaku industri harus mempelajari karakter dan gaya hidup masyarakat dari suatu negara yang disasar, terutama jika sudah memproduksi dalam skala besar. Bahkan, akan lebih bagus jika mengirimkan intelijen untuk mempelajari keinginan masyarakat yang dituju.

Sebagai contoh, menurutnya, orang Jepang tidak menyukai kursi yang ukurannya besar. "Dan kita harus cari tahu, kenapa orang Jepang tidak suka yang besar. Warnanya juga harus tahu, orang Jepang suka warna apa," kata Dino.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3409 seconds (0.1#10.140)