Daerah Terdampak Kemarau di Jabar Meluas, Gubernur Siapkan Kebijakan

Selasa, 06 Agustus 2019 - 23:01 WIB
Daerah Terdampak Kemarau di Jabar Meluas, Gubernur Siapkan Kebijakan
Sawah petani mengalami kekeringan. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Akibat kemarau, daerah yang mengalami kekeringan di Provinsi Jawa Barat terus bertambah. Berbagai upaya pun dilakukan Pemprov Jabar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, telah memonitor dampak kemarau tahun ini sejak awal. Bahkan, pihaknya pun sudah menyiapkan sejumlah kebijakan jangka menengah dan pendek untuk mengatasi kondisi tersebut.

"Kami sudah koordinasi dengan (Kementerian) PUPR untuk percepatan proyek skala jangka menengah berupa pembangunan waduk," kata Ridwan Kamil seusai Pelantikan Pamong Praja Muda IPDN di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (6/8/2019).

Sedangkan rencana jangka pendek, Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengaku telah menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk menerapkan penggiliran air kepada warganya, termasuk untuk lahan pertanian. "Selain itu, PDAM di daerah diminta mendatangi masyarakat untuk membagikan air bersih," ujar Emil.

Disinggung mengenai penerapan status siaga kekeringan, Emil memilih untuk menunggu laporan dari instansi terkait, termasuk rencana melakukan hujan buatan.

"Belum ada, masih nunggu laporan dulu. Kalo definisi siaga, ya kita sudah siaga. (Hujan buatan) Masih dibicarakan. Fokus (pembenahan) di daerah terlaporkan kekeringan," tandas Emil.

Sementara itu,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mencatat pada 17 Juli 2019 lalu, terdapat 13 daerah yang terdampak kekeringan dan pada 5 Agustus 2019 bertambah menjadi 20 daerah.

Daerah-daerah yang mengalami kekeringan tersebut, yakni Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bandung.

Kemudian, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Garut.

Sebanyak 20.621 hektare lahan pertanian di Jawa Barat terdampak kekeringan. Selain itu, 166.957 kepala keluarga kekurangan air bersih akibat kekeringan di musim kemarau saat ini.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5737 seconds (0.1#10.140)