Jalakotek Buatan Wanita Ini Diburu Pencinta Camilan

Senin, 27 Agustus 2018 - 16:38 WIB
Jalakotek Buatan Wanita Ini Diburu Pencinta Camilan
Aan, warga Blok Senin, Desa Paniis, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jabar, membuat jalakotek yang kini diburu pencinta kuliner. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Memulai suatu usaha tidak melulu diawali dengan persiapan yang optimal. Berawal dari coba-coba pun ternyata bisa membuat seseorang langgeng dalam menjalankan usahanya itu.

Hal itu seperti yang dialami oleh Aan, warga Blok Senin, Desa Paniis, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Berawal dari bingung yang dialaminya saat cuaca tidak mendukung usaha suaminya, Aan kini menjelma menjadi orang yang diburu oleh pencinta camilan.

"Mulainya dari tahun 2003. Suami Ibi (sebutan tante untuk orang Sunda, red) jualan es. Pas musim hujan kan bingung. Saat itu, Ibi masih bener-bener jadi Ibu Rumah Tangga (IRT), punya anak tiga masih SD," kata Aan, saat berbincang dengan SINDOnews di kediamannya.

Dari rasa bingung itulah, akhirnya muncul ide untuk membuat camilan, yang kemudian diberi nama jalakotek. Sejak saat itulah, ketika musim hujan, jenis dagangan suami Aan beralih dari es ke jalakotek.

"Dipikul keliling desa. Seiring berjalannya waktu, ada juga yang datang ke rumah, nanyain masih ada nggak jalakoteknya," jelas dia.

Kendati ada sejumlah warga yang datang langsung ke rumah, penghasilan Aan saat itu masih terbilang belum mencukupi. Kondisi itu, jelas dia, berjalan sekitar enam tahun. "Di masa-masa awal mah perjalanannya perih. Sekitar enam tahunlah. Sehari teh paling di angka Rp10 ribuan saja (penghasilannya)," papar dia.

Kendati penghasilan kala itu belum memadai, Aan tidak patah arang. Dia terus bergelut dengan jalakotek yang dibuatnya di rumah sendiri itu. "Tahun 2009-an mulai rada ramai, karena banyak anak tetangga yang sekolah ke Majalengka (kota), suka bawa. Akhirnya, ada temannya juga yang pesan," jelas dia.

Keuletan Aan dalam membuat camilan itu akhirnya membuahkan hasil. Dalam dua tahun terakhir, Aan mulai disibukkan oleh permintaan jalakotek yang tidak sedikit. "Alhamdulillah, sejak dua tahunan terakhir mulai melayani orderan untuk dijual lagi," ujarnya.

Kendati sudah ramai orderan, Aan masih enggan untuk melebarkan sayap usahanya. Padahal, ada banyak pihak yang sudah menawarkan bantuan, kerja sama maupun memberi uang modal guna mengembangkan produksi jalakoteknya itu. "Nyaman seperti ini sajalah. Bikin di rumah. Segini juga sudah alhamdulillah pisan," beber dia.
Jalakotek Buatan Wanita Ini Diburu Pencinta Camilan

Untuk diketahui, jalakotek terbuat dari aci sagu. Aci sagu itu kemudian dibikin adonan, untuk kemudian di dalamnya diisi dengan tahu yang sudah ditumbuk, dengan campuran kecap dan sambal. Terakhir, jalakotek digoreng, untuk kemudiam siap dinikmati. Bentuk jalakotek memiliki kemiripan dengan pastel.

"Kalau untuk nama sendiri, nggak tau bagaimana awalnya. Yang pasti, dari awal juga nyebutnya teh jalakotek," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9992 seconds (0.1#10.140)