Daerah Terpencil di Purwakarta Mulai Buka Investasi Wisata

Senin, 27 Agustus 2018 - 13:55 WIB
Daerah Terpencil di Purwakarta Mulai Buka Investasi Wisata
Salah satu sudut di wilayah Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, tampak begitu indah. Potensi alam yang ada itu membuat investor wisata melirik kawasan itu sebagai daerah investasi. Foto/Istimewa
A A A
PURWAKARTA - Wilayah Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus membuka investasi sektor wisata. Hasilnya, kecamatan yang sebelumnya dikenal sebagai daerah terisolasi ini bisa berubah cepat menjadi salah satu tujuan wisata di Purwakarta.

Berbagai potensi alam yang mengombinasikan antara gunung, hutan dan perairan Waduk Jatiluhur, menjadi aset andalan yang bisa menarik minat investasi. Berbagai terobosan pun dilakukan untuk mengeksploasi potensi tersebut, salah satunya menggunakan media sosial.

"Sejak banyaknya potensi alam diunggah melalui medsos, alhamdulillah cukup menarik investor. Tahun ini saja izin untuk wisata Kampung Tahfiz Jatiluhur (KTJ) sudah keluar. Diperkirakan tahun depan wisata baru ini sudah bisa beroperasi," ungkap Camat Sukasari Jaya Pranolo kepada SINDOnews, Senin (27/8/2018).

Wisata KTJ itu, kata dia, berlokasi di Desa Kertamanah dan Ciririp yang memfokuskan pada wisata alam. Selain ini, pihaknya pun terus menggenjot pengembangan air Parang Gombong dengan mengandalkan latar belakang alam yang cukup indah, ditambah wisata Tanjung Panorama Asri berikut pengembangan sejumlah air terjun yang ada.

Jaya mengakui, wilayahnya hanya sebatas memiliki potensi alam yang belum dikelola dengan baik. Masih perlu sentuhan-sentuhan dari luar dengan pengelolaan secara profesional. Namun, dia tetap optimistis, kecamatannya berubah cepat dari kesan wilayah terpencil menjadi salah satu tujuan wisata andalan Purwakarta.

Di bagian lain, owner KTJ Ibnu Hadjar, mengungkapkan, rencana kawasan wisata agro itu seluas 40 hektare. Untuk langkah awal dimulai dengan lahan 4 hektare yang meliputi dua desa, Keramanah dan Ciririp.

Dia menerangkan, konten dari wisata agro yang dikembangkannya berupa wisata alam, pendidikan, religius, dan perkebunan. Khusus untuk pendidikan, akan dibangun sebuah pondok pesantren, balai pelatihan, boarding school, asrama dengan pendidikan keagamaan dan pelatihan.

"Nanti akan kami siapkan untuk siswa sekolah negeri di Purwakarta pelatihan-pelatihan agar mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi yang berkualitas. Semua konten pendidikan itu kami kemas dalam bentuk wisata pendidikan," kata Ibnu kepada SINDOnews.

Begitu pula, lanjut dia, dengan konten religius. Akan banyak event seperti lomba menghafal Alquran, MTQ, atau cerdas cermat tingkat nasional. Begitu pula dengan perkebunan, ke depan akan dikembangkan pola kavling perkebunan durian unggul dengan luas total 100 hektare. Di lokasi itu pun segera dibangun kampung wisata durian.

"Selain akan banyak lagi yang berkaitan dengan memaksimalkan potensi alam di lokasi itu, salah satunya bekerja sama dengan para sineas untuk pembuatan film," pungkas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7646 seconds (0.1#10.140)