Ancaman Tsunami Pascagempa, Warga Sukabumi Dievakuasi ke Tempat Aman

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 21:27 WIB
Ancaman Tsunami Pascagempa, Warga Sukabumi Dievakuasi ke Tempat Aman
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Masyarakat Kabupaten Sukabumi, terutama yang tinggal di dekat pantai dievakuasi ke tempat aman menyusul peringatan dini tsunami yang berpotensi terjadi pascagempa magnitud 7,4 mengguncang barat daya Sumur, Banten, Jumat (2/8/2019).

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, sesaat setelah gempa, terjadi kepanikan di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi, terutama di pesisir pantai.

Pihaknya bekerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait telah mengevakuasi warga yang tinggal di wilayah pesisir pantai, terutama di selatan.

Seperti masyarakat yang tinggal di tepi Pantai Palabuhan Ratu. Masyarakat diarahkan untuk meninggalkan rumah mereka untuk menyelematkan diri ke kawasan evakuasi, Kiaralawang.

Seluruh personel Polres Sukabumi dan polsek jajaran dikerahkan untuk membantu proses evakuasi ini. "Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda tsunami, seperti air surut dan lain-lain. Kami masih menunggu rekomendasi dari instansi terkait soal ini (waspada tsunami)," kata Nasriadi kepada SINDOnews melalui sambungan telepon, Jumat (2/8/2019) malam.

Selain melakukan proses evakuasi, ujar Nasriadi, Polres Sukabumi juga mengerahkan ratusan personel untuk mengamankan rumah-rumah warga yang ditinggalkan oleh penghuninya.

"Kami juga menyiagakan personel memantau kondisi air laut di tepi pantai untuk melihat tanda-tanda tsunami, seperti air surut. Namun sampai jam sembilan malam ini, tak terlihat tanda-tanda tsunami," ujar Nasriadi.

Saat ini, tutur Kapolres, warga yang tinggal di tepi pantai masih menempati lokasi aman. Polres Sukabumi mendirikan tenda-tenda pengungsian di Pantai Pangandaran.

"Masyarakat sudah ada yang kembali ke rumah. Kami siapakan pos pengungsian di Palabuhan Ratu, ada tenda. Kami imbau jangan lama-lama untuk kembali ke tempat evakuasi," tutur Kapolres.

Nasriadi mengungkapkan, pihaknya masih menunggu laporan terkait kerusakan bangunan dan korban baik jiwa maupun luka-luka. "Sampai saat ini belum ada laporan terkait kerusakan dan korban," ungkap Nasriadi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3540 seconds (0.1#10.140)