Dorong Kemajuan Pariwisata, Disparbud Jabar Optimalkan Seni Pertunjukan

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 20:07 WIB
Dorong Kemajuan Pariwisata, Disparbud Jabar Optimalkan Seni Pertunjukan
Pagelaran Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara di teater tertutup Taman Budaya Jawa Barat, Kota Bandung, belum lama ini. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar berupaya mendorong kemajuan di sektor pariwisata. Salah satu program yang bakal digenjot, yakni mengoptimalkan pagelaran seni pertunjukan dengan melibatkan generasi milenial.

Kepala Dinas Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan, pihaknya tengah berupaya mengenalkan budaya kepada kaum milenial yang dikemas lewat seni pertunjukan. Selain menjadi daya tarik wisata, seni pertunjukan diharapkan menumbuhkan ketertarikan generasi muda untuk melestarikan budaya lokal.

Menurut Dedi, pelestarian budaya berkaitan erat dengan kemajuan pariwisata di Jabar. Pasalnya, Jabar tidak hanya dikenal dengan panorama alamnya yang indah, namun juga memiliki kekayaan budaya yang unik, seperti tari jaipongan hingga wayang golek yang sudah mendunia.

Terlebih, dari segi fasilitas, Pemprov Jabar pun sudah memiliki teater tertutup Taman Budaya di Kota Bandung. Pihaknya ingin menghidupkan peran Taman Budaya sebagai ruang ekspresi seni bagi para seniman dan budayawan. Sehingga, Taman Budaya ke depannya menjadi pusat pelestarian seni kebudayaan Sunda.

"Karena dalam melestarikan sebuah budaya atau kesenian itu perlu sarana yang memadai juga. Nah kita sudah punya itu (Taman Budaya). Kita akan menghidupkan itu dengan intensitas pagelaran berkelanjutan," tegas Dedi di Bandung, Jumat (2/8/2019).

Pihaknya menyadari, untuk mewujudkannya perlu kolaborasi dengan seniman dan budayawan di Jabar. Sehingga, pihaknya bersama pegiat seni dan budaya akan merumuskan agenda-agenda pertunjukan yang juga bisa menjadi daya tarik wisata.

"Harapannya tentu generasi muda ini bisa bangga dengan kebudayaannya sendiri. Tentu harapannya juga ke depannya ikut mengenalkannya daerah lain, bahkan negara lain," jelas Dedi.

Dedi menambahkan, keseriusan Disparbud Jabar mendorong pariwisata melalui seni pertunjukan sudah dibuktikan melalui pagelaran opera legenda kolosal Ciung Wanara yang berlangsung di teater tertutup Taman Budaya Jawa Barat (TBJB), Kota Bandung, belum lama ini.

Opera yang disutradarai oleh seniman besar Sunda, Bambang Arayana Sambas ini melibatkan 82 penari muda dan anak-anak tingkat SD hingga mahasiswa. Hal ini, kata Dedi, sejalan dengan keinginan pemerintah untuk melestarikan budaya lokal di kalangan milenial.

"Satu sisi (seni) pertunjukan jadi agenda pariwisata, tapi di sisi lain menjadi sarana dukasi untuk kaum milenial. Karena kita melibatkan mereka secara langsung baik sebagai pementas tapi juga penonton," tandas Dedi.

Komitmen pelestarian budaya juga dinyatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Dia berjanji menggencarkan seni pertunjukan ke berbagai daerah dengan kolaborasi bersama seniman. Baginya, sehebat-hebatnya manusia, yaitu bangga akan budayanya sendiri.

"Kita ini anak Jabar yang budayanya mayoritas Sunda, maka harus paham budayanya. Insya Allah kami akan sering mengadakan pergelaran seperti ini," ucap Ridwan Kamil.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0182 seconds (0.1#10.140)