Tangkuban Parahu Ditutup Lagi, Wisatawan Batal Berkunjung

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 17:14 WIB
Tangkuban Parahu Ditutup Lagi, Wisatawan Batal Berkunjung
Wisatawan hanya bisa mengakses sampai gerbang masuk TWA Tangkubanparahu di Lembang, KBB, dan terpaksa kembali akibat erupsi di Kawah Ratu pada Kamis (1/8/2019) malam hingga Jumat dini hari. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Baru sehari dibuka untuk kunjungan wisatawan, objek wisata TWA Gunung Tangkubanparahu di Lembang kembali ditutup pada Jumat (2/8/2019) siang.

Penyebabnya, Kawah Gunung Ratu di puncak gunung tersebut kembali erupsi mulai Kamis (1/8/2019) malam sekitar pukul 20.46 WIB hingga Jumat (2/8/2019) dini hari, sehingga menyebabkan statusnya dinaikan dari Level I (normal) menjadi Level II (waspada).

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasinya kurang lebih 11 menit 23 detik. Akibat erupsi ini menimbulkan tinggi kolom abu kurang lebih 180 meter dan abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur. Sehingga dilarang ada aktivitas di dekat kawah dengan rekomendasi jarak aman dari Kawah Ratu adalah 1,5 km.

Pantauan SINDOnews, sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Tangkubanparahu pascaerupsi susulan terpaksa harus balik kanan karena tempat wisata tersebut ditutup oleh pihak pengelola.

Wisatawan yang datang menggunakan mobil pribadi dan juga rombongan bus, hanya bisa masuk sampai gerbang masuk Gunung Tangkubanparahu. Mereka terpaksa membatalkan kunjungan. Demi keamanan pengelola tidak mengizinkan untuk masuk.

Salah seorang wisatawan, Fian Oktavian (43) mengaku, tidak mengetahui adanya erupsi susulan di Gunung Tangkubanparahu, sehingga dia bersama keluarga berangkat untuk berwisata.

Yang diketahuinya, objek wisata ini telah dibuka kembali mulai Kamis (1/8/2019), setelah sempat ditutup sejak terjadi erupsi pada Jumat (26/7/2019) lalu.

"Yang saya tahu ini udah buka makanya kami datanf ke sini karena tidak tahu ada erupsi susulan Kamis malamnya," kata wisatawan asal Tanjung Karang, Lampung ini.

Akibat penutupan ini, dia dan keluarga jelas cukup kecewa karena tidak bisa melihat objek wisata yang menjadi ikon pariwisata Jawa Barat itu. Walaupun dirinya menyadari jika penutupan ini adalah untuk kebaikan dan keselamatan para pengunjung.

"Kalau kecewa ada, apalagi saya bawa anak-anak yang penasaran ingin naik ke Tangkubanparahu. Tapi tidak apa-apa lebih baik balik lagi demi keselamatan dari pada ada apa-apa," sambungnya.

Ucapan yang sama dikatakan wisatawan asal Bogor, Usman (35). Dia juga merasa kecewa karena terpaksa harus kembali dan hanya bisa masuk sampai pintu gerbang Gunung Tangkubanparahu. Dengan sangat terpaksa, bersama keluarga dirinya mencari alternatif objek wisata lain yang bisa dikunjungi di wilayah Lembang.

"Saya gak tahu ada erupsi lagi, makanya saya ke sini ingin melihat kondisi pascaeruspi," ujar dia yang mengaku sudah beberapa kali masuk ke Gunung Tangkubanparahu.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8474 seconds (0.1#10.140)