Busana Pengantin Khas Bekasi Perlu Terus Dipromosikan

Kamis, 01 Agustus 2019 - 10:55 WIB
Busana Pengantin Khas Bekasi Perlu Terus Dipromosikan
Busana pengantin khas Kabupaten Bekasi diakui nasional. KORAN SINDO/Abdullah M Surjaya
A A A
BEKASI - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melestarikan budaya serta mempromosikan potensi daerah. Salah satunya Festival Busana Pengantin 2019 yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Pariwisata di Gedung Graha Pariwisata Kompleks Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, belum lama ini. Ajang yang digelar selama tiga hari tersebut dalam menyambut Hari Jadi ke-69 Kabupaten Bekasi.

Festival dibuka dengan penampilan dua pasang pengantin dan empat model pengantin perempuan yang mengenakan busana pengantin khas Bekasi. Kemudian Lomba Busana Pengantin Khas Bekasi dan Busana Pengantin Muslim. Terakhir pengumuman pemenang yang dihibur band mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Cikarang.

Sebenarnya, busana pengantin khas Bekasi ini sudah diakui secara nasional pada 2014 lalu dan mulai ikut pameran di beberapa daerah. Tokoh yang berjasa adalah Ipah dan Nurhaety yang ikut menggali busana pengantin sejak 2004. Busana pengantin versi abangan ini juga dikenal dengan nama 'Kembang Gede' yang sekilas mirip dengan busana pengantin Betawi.

Namun, jika diamati secara detail tampak berbeda. Misalnya di bagian aksesori, seperti konde junjung, jajagoan, kembang pacul, ceker ayam, kembang goyang, serta parang. Karena itu, busana pengantin Jawa Barat khususnya Bekasi memiliki ciri khas sangat menarik yang perlu dikembangkan dan ditampilkan saat acara pernikahan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Encep Supriatin Jaya mengatakan, festival digelar agar masyarakat lebih mengembangkan dan mempertahankan segala unsur berkaitan dengan ciri khas Kabupaten Bekasi. Apalagi, banyak budaya khas Bekasi sudah mendunia dan patut dilestarikan.

"Kegiatan ini juga sebagai sarana melestarikan dan menggali potensi daerah agar kita bangga terhadap busana pengantin Bekasi saat dipakai pernikahan," katanya.

Encep menjelaskan, pernikahan merupakan bagian dari ibadah, maka kabarkanlah. Untuk itu, digelar resepsi dan di sini dibutuhkan rias pengantin. Jadi rias pengantin juga ibadah dan warga Bekasi wajib menggunakan busana khasnya ini. "Kegiatan seperti ini akan rutin kami gelar setiap menyambut hari jadi Kabupaten Bekasi," katanya.

Selain kegiatan tersebut, setiap malam Minggu akan ada pagelaran seni budaya. "Ada pameran ekonomi kreatif UKM dan pameran industri dengan menggandeng Kadin Kabupaten Bekasi dan pengelola kawasan," tutur Encep.

Asisten Pemerintahan dan Kesra (Asda I) Pemkab Bekasi Juhandi berharap masyarakat bisa lebih mengembangkan dan mempertahankan segala unsur yang berkaitan dengan ciri khas Kabupaten Bekasi. "Festival Busana Pengantin Khas Kabupaten Bekasi ini merupakan sarana melestarikan dan mempromosikan potensi daerah," katanya.

Selain menampilkan pameran peragaan busana pengantin khas Kabupaten Bekasi, kegiatan ini juga diisi oleh stan pameran busana dan ragam kuliner khas Kabupaten Bekasi. (Abdullah M Surjaya)
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0456 seconds (0.1#10.140)