Beroperasi di Bandung, PT RFB Catat Transaksi Harian Rp1,5 Miliar

Rabu, 31 Juli 2019 - 21:57 WIB
Beroperasi di Bandung, PT RFB Catat Transaksi Harian Rp1,5 Miliar
Head Divisi RFB Bandung Eli Nurcahyanti (kiri), Pimpinan Cabang RFB Bandung Anthony Martanu (tengah) dan CEO PT RFB Teddy Prasetya (kanan) di Bandung. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Perusahaan saham berjangka PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) mencatat transaksi saham sekitar Rp1 hingga 1,5 miliar per hari untuk kantor Bandung. Mayoritas komoditi yang diminati nasabah adalah perdagangan emas.

Pimpinan Cabang RFB Bandung Anthony Martanu mengatakan, saat ini semakin banyak warga Bandung yang teredukasi perdagangan saham berjangka. Hal itu tampak pada peningkatan jumlah nasabah yang terus naik sejak 2018 lalu.

Pada Semester I tahun ini, RFB Bandung mencatat pertumbuhan nasabah baru sebesar 86,36% atau naik dari 154 pada 2018 menjadi 287 nasabah per Juni 2019. Jumlah tersebut diprediksi bakal terus naik hingga akhir tahun 2019.

"Transaksinya sekitar 100 sampai 150 lot per hari. Atau secara rupiah sekitar Rp1 miliar sampai 1,5 miliar. Mungkin mereka sudah menaruh kepercayaan kepada kami, sehingga terjadi transaksi terus menerus. Pertumbuhan yang cukup baik ini ditopang ekonomi Bandung yang terus naik di angka 7%," kata Anthony di Hotel Mercure Bandung, Jalan Lengkong, Kota Bandung, Rabu (31/7/2019).

Secara total volume transaksi, kata dia, kantor Bandung mencatat peningkatan sebesar 46,30% atau menjadi sebesar 71.273 lot dibandingkan periode hingga akhir Juni tahun lalu. Secara jumlah, kontribusi cabang Bandung terhadap total volume transaksi RFB adalah sebesar 10,47%.

Menurut dia, tumbuhnya transaksi saham di PT RFB tak lepas upaya edukasi yang terus dilakukan perusahaannya. Bahwa investasi berjangka tak hanya memberi keuntungan, tetapi memiliki risiko. Pengetahuan itu membuat nasabah semakin paham menentukan komoditi yang akan dibeli.

"Mereka harus tahu, investasi uang ini untuk apa. Sehingga kalau sudah tahu, ada keinginan untuk (beli) produk tertentu. Jadi kami tekankan harus paham dulu, karena di produk ini ada keuntungan dan risiko," beber dia.

Dia berkeyakinan, animo investasi berjangka di Bandung akan sama bergairahnya dengan instrumen investasi lainnya. Saat ini, tantangannya adalah terus melakukan edukasi, memberi pemahaman dari sisi industri, potensi keuntungan dan risiko.

Dengan informasi yang benar dan pemahaman yang tepat, kata dia, peluang bagi industri perdagangan berjangka komoditi di Bandung akan tumbuh lebih tinggi lagi.

Sementara itu, CEO PT RFB Teddy Prasetya mengatakan, kinerja PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) pada semester pertama 2019 terus naik. Indikator tersebut terlihat dari dua hal.

Pertama, pertumbuhan total volume transaksi yang naik sebesar 10,50% menjadi 680.141 lot dan kedua pertumbuhan nasabah baru yang meningkat 29,14% atau sebanyak 1.693 nasabah baru dibandingkan semester pertama tahun lalu.

Total volume transaksi bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) masih menjadi pendorong utama kinerja perseroan dengan kontribusi mencapai 78,67 %, dan mengalami kenaikan sebesar 23,02% menjadi 535.069 lot.

Sementara itu, total volume transaksi multilateral (komoditi) terkoreksi sebesar 19,65% menjadi 145.072 lot dibandingkan semester pertama di tahun 2018 sebesar 180.556 lot. Hingga akhir tahun, PT RFB memantapkan target mencapai total volume transaksi sebesar 1,5 juta lot.

“Sepanjang enam bulan pertama, kami tumbuh moderat dan masih menempati posisi teratas di industri, kendati kondisi perekonomian masih sedikit melambat. Semua karena dukungan dari para nasabah, karyawan dan stakeholder yang senantiasa bersama RFB,” ujar Teddy Prasetya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7392 seconds (0.1#10.140)