Hemolife-BPJS Kesehatan Layani Pasien Gagal Ginjal di Bandung Timur

Rabu, 31 Juli 2019 - 20:29 WIB
Hemolife-BPJS Kesehatan Layani Pasien Gagal Ginjal di Bandung Timur
Brand Ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai hadir dalam penandatanganan kerja sama Hemolife Klinik Hemodialisa dan BPJS Kesehatan, Rabu (31/7/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Hemolife Klinik Hemodialisa menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk memfasilitasi pasien gagal ginjal, khususnya yang tinggal di kawasan Bandung Timur.

Dengan kerja sama tersebut, kehadiran Hemolife Klinik Hemodialisa yang berlokasi di Jalan AH Nasution Nomor 57, Pasir Endah, Ujung Berung, Kota Bandung itu diharapkan meringankan beban para penderita gagal ginjal yang membutuhkan layanan cuci darah (hemodialisis).

"Penderita gagal ginjal memerlukan cuci darah dengan mesin khusus dengan biaya yang tidak murah," ungkap Direktur Utama Hemolife Klinik Hemodialisa Suriyanto di sela Penandatanganan Memorandum of Understanding Kerja Sama Hemolife dan BPJS Ketenagakerjaan di Hemolife Klinik Hemodialisa, Rabu (31/7/2019).

Selain persoalan biaya, lanjut Suriyanto, para penderita gagal ginjal juga dihadapkan pada persoalan terbatasnya kapasitas rumah sakit untuk cuci darah, begitupun dengan keberadaan klinik hemodialisis. Di berbagai daerah, para penderita gagal ginjal bahkan harus bepergian ke luar daerahnya untuk melakukan cuci darah.

"Hemolife tidak sekadar menyediakan tempat cuci darah, tapi klinik yang dikelola profesional berpengalaman yang akan membantu dan melayani masyarakat yang membutuhkan layanan cuci darah dengan mudah dan terjangkau," katanya.

Oleh karena itu, Suriyanto mengaku bersyukur dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Melalui kerja sama yang dibangun tersebut, pihaknya yakin akan semakin banyak pasien gagal ginjal yang terlayani, khususnya di kawasan Bandung Timur.

Saat ini, kata Suriyanto, Hemolife Klinik Hemodialisa memiliki lima mesin cuci darah yang siap digunakan setiap hari. Dengan keberadaan lima mesin cuci darah, sebanyak 15 pasien gagal ginjal bakal terlayani dalam setiap pekannya.

"Itu kalau satu shift. Kita siap melayani dua shift, sesuai permintaan, jadi sekitar 30 pasien per minggu," katanya.

Terkait mekanisme layanan hemodialisis bagi pasien gagal ginjal yang dijamin BPJS, pihaknya menerapkan mekanisme yang sama seperti halnya klinik hemodialisis lainnya, yakni harus disertai rujukan.

"Kita mengikuti prosedur yang ditetapkan JKN. Pasien harus mendapat rujukan. Kecuali yang mendadak, emergensi, bisa tanpa rujukan," katanya.

Disinggung soal pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan yang kerap dikeluhkan rumah sakit akibat terlambat, pihaknya mengaku tidak khawatir. Suriyanto pun menilai positif kinerja BPJS Kesehatan selama ini.

"Peran BPJS sangat luar biasa dalam berkontribusi untuk kesehatan masyarakat. Kalau ada keterlambatan, saya rasa wajar," katanya.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung M Cucu Zakaria mengatakan, mulai 1 Agustus 2019, pasien gagal ginjal bisa mendapatkan layanan hemodialisis di Hemolife Klinik Hemodialisa.

"Pelayanan yang diberikan pun dipastikan sama dengan pasien jalur mandiri, mekanismenya juga sama," katanya.

Menurut Cucu, kerja sama pelayanan hemodialisis ini merupakan yang kedua di wilayah Bandung Raya. Perluasan layanan ini sangat diperlukan mengingat jumlah penderita hemodialisis jumlahnya terus bertambah.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, jumlah warga yang harus rutin melakukan cuci darah terus meningkat hingga 18.000 orang setiap tahunnya. Terlebih, banyak penderita hemodialisis yang berasal dari kalangan kurang mampu.

"Cuci darah kalau gak dibiayai BPJS, saya pernah dapat informasi sekitar Rp800.000 sampai Rp1,5 juta sekali cuci darah. Tergantung rumah sakitnya," ujarnya.

Meski dipastikan akan menyedot biaya besar, dia memastikan, pelayanan pasien hemodialisis bukan persoalan bagi BPJS Kesehatan. Terlebih, pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. "Kami juga berharap, dengan adanya kerja sama ini, akan semakin banyak pasien hemodialisis yang terlayani," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.9018 seconds (0.1#10.140)