KPAD KBB Ingatkan Pelajar SMP Soal Bahaya Bullying

Selasa, 30 Juli 2019 - 01:25 WIB
KPAD KBB Ingatkan Pelajar SMP Soal Bahaya Bullying
KPAD KBB memberikan pemahaman terkait perlindungan anak dari kekerasan, bullying, dan bahaya narkoba kepada siswa-siswi SMP Negeri 3 Parongpong, KBB, Senin (29/7/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), Kabupaten Bandung Barat (KBB), menggelar sosialisasi terkait bahaya bullying (perundungan) di kalangan pelajar, Senin (29/7/2019).

Sosialisasi yang digelar di SMP Negeri 3 Parongpong dan diikuti 668 siswa ini dihadiri juga para komisioner KPAD KBB serta dibuka langsung oleh Kepala SMP Negeri 3 Parongpong, Efni Iriani yang didampingi para guru.

Ketua KPAD KBB, Dian Dermawan mengatakan, sosialisasi bagi kalangan pelajar sebagai edukasi dalam memberikan pemahaman terkait bahaya bullying.

Setelah siswa mengerti, mereka diharapkan bisa melakukan antisipasi atau memahami tindakan yang harus dilakukan saat melihat praktik bullying di lingkungan terdekatnya.

"Bullying marak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di sekolah. Sadar atau tanpa disadari itu terjadi. Itulah pentingnya peran KPAD dalam memberikan pencegahan, agar bullying tidak menjadi budaya negatif, terutama di kalangan pelajar," tuturnya seusai sosialisasi.

Menurutnya, KPAD menggandeng pihak sekolah dalam menyampaikan program atau regulasi yang harus ditaati siswa. Biasanya, ketika pihak luar yang menyampaikan, siswa akan segan dan mau mendengar.

Terlebih, KPAD memiliki tugas dalam mencegah terjadinya kekerasan pada anak. Sehingga, sinergitas dengan lembaga pendidikan diharapkan bisa menciptakan lingkungan sekolah yang terbebas dari perilaku buruk anak.

Kepala SMP 3 Parongpong, Efni Iriani sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan KPAD KBB dalam mencegah terjadinya kekerasan pada anak. Menurut dia, anak didik sangat membutuhkan pembinaan luar ruang yang lebih interaktif daripada hanya mendapatkan teori di dalam kelas.

"Sebab, mendidik dan mengajar bukan hanya tugas 40 orang guru yang ada di sekolah ini, tapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak," katanya.

Tema yang disampaikan mengenai perlindungan anak dari kekerasan, bullying, indisipliner, dan bahaya narkoba, menurutnya, menjadi permasalahan yang rentan menimpa kalangan pelajar.

Kondisi tersebut terjadi karena jiwa mereka masih rapuh dan belum stabil, sehingga memungkinkan siswa terjerumus pada perilaku negatif ketika fondasi pendidikan dan agamanya tidak kuat.

"Sejak 2018 berdasarkan intruksi Bapak Presiden Jokowi, sekolah ini telah menerapkan pola penguatan pendidikan karakter (PPK). Bagaimana siswa bisa menjadi religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan berintegritas. Melalui sosialisasi dari KPAD KBB ini, kami berharap dapat menumbuhkan prestasi, prestise, dan percaya diri siswa," jelasnya.

Agenda sosialisasi ini diisi penyampaian materi oleh Ketua KPAD KBB, Dian Dermawan, Wakil Ketua II Prihatin Mulyanti, Komisioner Bidang Pornografi, Nur Siti Aisyah, dan Komisioner Bidang Pengasuhan, Ai Nita Sari. Turut hadir dalam kegiatan ini, Komisioner KPAD KBB Bidang Hak Sipil, Adi H, dan Komisioner Bidang Agama dan Budaya, Teten Santana.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9593 seconds (0.1#10.140)