Universitas Indonesia Kenalkan Teknologi Kemasan Industri Rumahan

Senin, 29 Juli 2019 - 21:09 WIB
Universitas Indonesia Kenalkan Teknologi Kemasan Industri Rumahan
Tim pengabdian masyarakat Universitas Indonesia (UI) memperkenalkan teknologi kemasan produk industri rumahan bagi warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok. Foto SINDOnews/R Ratna P
A A A
DEPOK - Tim pengabdian masyarakat Universitas Indonesia (UI) memperkenalkan teknologi kemasan produk industri rumahan bagi warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok. Salah satu dosen UI, Asep Handaya Saputra mengatakan, menjaga kualitas dan kuantitas produk industri rumahan salah satunya olahan makanan, diperlukan suatu kemasan yang dapat menjaga daya tahan produk makanan untuk aman dikonsumsi masyarakat. Untuk itu, produsen olahan makanan perlu memahami tentang jenis kemasan yang dapat menjaga kualitas dan ketahanan sesuai produk yang dipasarkan. "Ada beberapa macam kemasan yang dapat menjaga ketahanan dan kualitas produk olahan makanan," katanya, Senin (29/7/2019).

Asep mengungkapkan, menjaga kualitas makanan suatu produk harus didukung dari kemasan yang dapat mengawetkan makanan. Produsen olahan makanan harus memperhatikan pengemasan yang dapat melindungi makanan dari kekeringan selama disimpan didalam freezer.

Pengemasan makanan beku yang tepat dapat menjaga rasa, warna, kandungan air, dan nutrisi makanan yang terdapat dalam froozen food. "Sebaiknya kemas bahan makanan dengan cara vacum untuk hasil yang lebih maksimal," ucapnya.

Asep menuturkan, kemasan yang cocok untuk makanan yakni menggunakan plastik vacum karena dianggap aman untuk menjamin kualitas. Plastik vakum akan menjaga kualitas produk lebih lama dibandingkan menggunakan plastik biasa.

Ada dua jenis plastik vakum yang dapat digunakan industri rumahan olahan makanan, yakni Vacuum Bag Center Side Seal dan Vacuum Bag Three Side Seal. "Mesin vacuum menjadi salah satu kunci ketahan produk," paparnya.

Asep memaparkan, Vacuum Sealer yang paling banyak digunakan berbagai macam produk baik makanan maupun bukan makanan. Hal itu lantaran pada proses pengemasan mesin akan menyedot keluar udara yang terdapat pada kemasan sehingga produk kemasan akan berada pada kondisi hampa udara.

"Umumnya kemasan yang dikemas menggunakan Vacuum Sealer akan menjaga kualitas produk mulai dari satu minggu hingga satu bulan tergantung dari jenis produk yang dikemas untuk dipasarkan," tambahnya.

Masih ditempat yang sama, salah satu peserta Hartati mengapresasi pengabdian masyarakat UI dari Fakultas Teknik Departemen Teknik Kimia UI, memberikan gambaran hingga praktik langsung pengemasan olahan makanan.

Menurutnya, pemberian pemahaman pengemasan memberikan wawasan baru terhadap menjaga kualitas dan kuantitas produk. Dengan adanya pemahaman pengemasan yang didapatkan, bukan tidak mungkin lagi Hartati akan beranjak menggunakan kemasan yang lebih menjaga kualitas dan daya tahan produk, sehingga olahan makanannya dapat lebih bertahan lama dengan kualitas yang lebih terjami dengan tidak menggunakan bahan pengawet.

Apalagi, dengan kemasan yang tahan lama, memungkinkan dirinya untuk memasarkan produk dengan cara langsung kepada pembeli maupun melalui online shop. "Dengan pengemasan yang tahan lama, saya tidak perlu ragu apabila memesan melalui online shop," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6771 seconds (0.1#10.140)