ISEI Dorong UMKM Jabar Berorientasi Ekspor

Senin, 29 Juli 2019 - 16:40 WIB
ISEI Dorong UMKM Jabar Berorientasi Ekspor
Gubernur BI Perry Warjiyo (berdiri) dan Ketua ISEI Komisariat Bandung Koordinator Jabar Aldrin Herwani di Aula Bank Indonesia, Jalan Braga, Kota Bandung, (29/7/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bakal mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jawa Barat naik kelas dengan berorientasi ekspor. Peningkatan ekspor UMKM diharapkan dapat mendorong nilai kurs rupiah.

Ketua ISEI Komisariat Bandung Koordinator Jawa Barat Aldrin Herwani mengatakan, pihaknya akan melakukan sinergitas dengan Bank Indonesia (BI) agar program yang dilakukan lebih membumi. Salah satunya agar UMKM naik kelas, yaitu UMKM dengan nilai aset dan sales bertambah dan orientasi ekspor.

"BI pusat berharap UMKM Jabar naik kelas sehingga bisa menopang nilai kurs. Kenapa, karena eksportir akan menghasilkan devisa negara. Banyak UMKM Jabar yang memiliki potensi ekspor," kata Aldrin seusai Pelantikan Pengurus ISEI Komisariat Bandung periode 2019-2022 di Aula Bank Indonesia, Jalan Braga, Kota Bandung, Senin (29/7/2019).

Upaya yang akan dilakukan ISEI, kata dia, melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM. Namun, pada tahap awal pihaknya akan melakukan riset terlebih dahulu. Riset meliputi lokasi pelaku usaha, jumlah aset, transaksi, dan produk. Dari hasil riset itu, akan terdeteksi persoalan yang dihadapi untuk pemetaan langkah ke depan.

"Sebelum eksekusi, kami riset dulu untuk melihat seperti apa kondisi UMKM-nya. Setelah itu, bersama BI Agustus kami akan mulai pendataan dilanjutkan pendampingan," beber Aldrin.

Dia mengakui, ke depan untuk menjaga stabilitas kurs dan ekonomi pihaknya harus terjun ke dunia nyata. Saat ini, pemangku kepentingan tak bisa lagi mengandalkan lagi alat-alat moneter untuk mengendalikan stabilitas. Harus dilakukan tindakan nyata mendorong UMKM.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pengembangan UMKM menjadi salah satu fokus Bank Indonesia. Langkah konkret yang sudah dilakukan yaitu program pendampingan UMKM. "Kami juga mendorong tumbuhnya wirausaha baru dengan menggerakkan pesantren. Banyak potensi yang bisa diharap pesantren. Misalnya di Ciwidey ada pesantren yang sukses mengembangkan komoditas sayuran, bahkan sudah ekspor. Itu yang kami dorong terus," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2885 seconds (0.1#10.140)