Kisah Penyebaran Islam di Balik Keindahan Pantai Sedari

Rabu, 25 Juli 2018 - 06:00 WIB
Kisah Penyebaran Islam di Balik Keindahan Pantai Sedari
Pantai Sedari, Karawang, Jawa Barat. Foto/SINDOnews/Nila Kusuma
A A A
KARAWANG - Pantai Sedari yang berada di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menjadi destinasi wisata paling favorit bagi masyarakat Karawang. Setiap musim liburan pantai ini dikunjungi ribuan orang yang datang dari berbagai daerah sekadar menikmati keindahan panorama laut yang masih asli berikut beragam kuliner lautnya.

Pantai yang berjarak 54 kilometer dari pusat kota Karawang ini sempat terisolasi karena medan hutan yang sulit dilalui sebelum akhirnya dibuka oleh pemerintah daerah dengan membangun jalan darat. Sebelumnya, warga di sana harus menggunakan angkutan perahu sungai untuk ke kota.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa pantai dan Desa Sedari merupakan nama yang diberikan oleh Syekh Kudus Jana Pura, yang merupakan murid Sunan Gunung Jati, penyebar Islam abad ke-16. Nama Sedari berasal dari nama Dewi Sondari, putri dari Syekh Kudus Jana Pura, dan nama tersebut masih bertahan hingga saat ini.

Berdasarkan penelusuran sejarah, nama Sedari berawal dari penyebaran Islam di pesisir utara Jawa bagian barat oleh Kesultanan Cirebon abad ke-16. Saat itu, tahun 1518 Sunan Gunung Jati yang menjadi Sultan Cirebon mengutus muridnya Syekh Jana Pura untuk membuka hutan belantara yang berada di dekat laut pesisir barat Jawa. Hutan belantara itu untuk dijadikan pedukuhan atau permukiman. Pedukuhan ini digunakan untuk pos pertahanan Kesultanan Cirebon dari pesisir barat.

"Pedukuhan itu berada di Karawang yaitu di Desa Sedari hingga Desa Pisangan untuk dijadikan pos pertahanan dari ancaman musuh. Selain itu juga untuk penyebaran agama Islam," kata pengamat sejarah lokal, Zakaria.

Setelah 10 tahun membuka pedukuhan, dua putri Syekh Jana Putra, yaitu Dewi Sondari dan Andidari Wangsayuda berkunjung ke Sedari yang sebelumnya bernama Tanjung Suwung. Saat dikunjungi putrinya itu, Syekh Jana Putra sedang mendapat misi menyebarkan Islam di wilayah Tanjung Suwung yang dihuni pelarian prajurit Kerajaan Talaga.

"Akhirnya penduduk di sana yang merupakan prajurit Kerajaan Talaga berhasil di-islamkan dan nama Tanjung Suwung berubah menjadi Sedari."

Perubahan nama wilayah Tanjung Suwung menjadi Sedari terjadi saat putri Syekh Jana Putra, Dewi Sondari menikah dengan Raden Imanillah, salah satu kerabat Sunan Kudus. Untuk memperingati pernikahan putrinya Syekh Jana Pura memberikan nama Sondari untuk pedukuhan di Tanjung Suwung.

Warga asli di Desa Sedari percaya, Syekh Jana Pura tinggal di Sedari hingga akhir hayat dan dimakamkan di dekat Pantai Sedari. "Menurut cerita keluarga, beliau meninggal pada tahun 1567 masehi."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5271 seconds (0.1#10.140)