Manulife Indonesia Bidik Kalangan Menengah Bawah

Minggu, 26 Agustus 2018 - 16:01 WIB
Manulife Indonesia Bidik Kalangan Menengah Bawah
Manulife Indonesia meluncurkan produk asuransi mikro syariah MiFathiya di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Minggu (26/8/2018). Foto/SINDONews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Manulife Indonesia meluncurkan produk asuransi mikro syariah MiFathiya untuk membidik organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).

Produk syariah tersebut diharapkan mendongkrak keikutsertaan masyarakat menengah bawah terhadap produk asuransi.

Presiden Direktur Manulife Indonesia Jonathan Hekster mengatakan, dari populasi Indonesia saat ini, ada sekitar 200 juta warga yang belum mengakses produk asuransi. Selama ini, produk asuransi lebih banyak dinikmati kalangan menengah atas.

“Saya kira ada sekitar 50 juta warga Indonesia yang mampu mengakses asuransi mikro dengan premi Rp500.000 per bulan. Produk kami ini, memfasilitasi mereka dengan sistem sederhana dan mudah,” kata Jonathan seusai peluncuran aplikasi MiFathiya di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Minggu (26/8/2018).

Dia menargetkan, produk asuransi syariah mikro MiFathiya ini bisa diakses anggota Fatayat NU yang berjumlah sebanyak 8 juta orang. Dia berharap, jutaan masyarakat Indonesia bisa dilindungi produk tersebut sebagai jaminan kematian.

“Kami sudah lima tahun memikirkan bagaimana menyampaikan produk kami kepada kalangan menengah ke bawah. Kami pikir bagaimana membuat saluran distribusi melalui produk asuransi sederhana dan mudah. Ini asuransi jiwa murni. Tidak ada investasi. Karena kalau tidak terpakai, akan dikembalikan,” ujar dia.

Nasabah produk MiFathiya, tutur Jonathan, bisa mendaftar secara online melalui telepon seluler (ponsel). Premi yang dibayarkan mulai Rp500.000 per tahun dengan nilai jaminan kematian dikalikan 500.

Sementara itu, Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini mengungkapkan, Jabar menjadi pilot project produk asuransi ini karena anggota Fatayat NU di Jabar cukup besar. Nanti, pihaknya akan menggunakan jaringan majelis taklim untuk memperkenalkan produk ini.

“Di Indonesia ada delapan juta anggota Fatayat NU. Kami harap produk ini bisa diakses masyarakat, karena terjangkau dan mudah diakses,” ungkap Anggia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7163 seconds (0.1#10.140)