Sambil Belajar Buat Kimchi, Ibu-ibu Diajak Kenali Bahaya HIV/AIDS

Jum'at, 26 Juli 2019 - 22:41 WIB
Sambil Belajar Buat Kimchi, Ibu-ibu Diajak Kenali Bahaya HIV/AIDS
Kegiatan sosialisasi HIV/AIDS dan pemberdayaan wanita melalui pelatihan pembuatan kimchi di GOR Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, KBB, Jumat (26/7/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Penderita human immunodeficiency virus/aquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) dari kalangan ibu rumah tangga di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terbilang banyak. Hal itu yang mendasari tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Jenderal Achmad Yani Cimahi menggelar kegiatan pemberdayaan wanita di GOR Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, KBB, Jumat (26/7/2019).

"Selama ini kita salah menilai, ternyata penderita HIV/AIDS dari kalangan ibu rumah tangga itu cukup banyak. Makanya kami beri mereka pemahaman soal penyakit ini, dari mulai gejala, penyebaran, pengobatan, dan antisipasinya," kata ketua tim pelaksana kegiatan, Perdina Nursidika.

Kegiatan yang memanfaatkan dana hibah dari Kementerian Ristekdikti ini bertujuan agar ibu rumah tangga, khususnya di Desa Batujajar Timur dapat meningkatkan kesadaran akan penyakit HIV/AIDS. Pada agenda ini sekaligus diberikan pelatihan pembuatan produk fermentasi kimchi, produk makanan dari Korea Selatan yang memiliki kandungan antibakteri, antikanker, dan dapat meningkatkan kekebalan imun tubuh.

Dosen Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi, Indria Astuti menambahkan, pelatihan pembuatan kimchi juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Pasalnya, bahan pembuatannya relatif murah dan mudah dicari di pasar atau lingkungan masyarakat serta dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi.

"Kimchi ini sedang populer sebagai makanan tersehat di dunia. Pada proses pembuatannya, nanti dari kampus kami bantu buat menguji kualitasnya karena kimchi ini perlu proses fermentasi," terangnya.

Sementara itu, pemegang program HIV di Puskesmas Batujajar, Hani Nurani Permani menyebutkan, kejadian kasus HIV di Batujajar sudah merata di setiap desa. Dia mengatakan bahwa penderita HIV di Batujajar sudah cukup banyak. Meskipun bukan daerah dengan tingkat prevalensi HIV/AIDS terbanyak, namun di tujuh desa yang ada di Kecamatan Batujajar, selalu ditemui penderitanya.

"Cukup banyak penderitanya, mulai dari LSL (lelaki suka lelaki), waria, gay, ibu rumah tangga juga ada. Kita harus lebih banyak bertindak, agar masyarakat lebih perhatian karena sebagian besar dari mereka hanya tahu kalau HIV/AIDS adalah penyakit yang mengerikan. Terkadang yang terkena enggan melapor dan hanya terbuka kepada komunitas atau orang terdekatnya," beber dia.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8682 seconds (0.1#10.140)