Meninggal saat Bertugas, Polda Upayakan Kenaikan Pangkat Bripka Rahmat Effendi

Jum'at, 26 Juli 2019 - 21:34 WIB
Meninggal saat Bertugas, Polda Upayakan Kenaikan Pangkat Bripka Rahmat Effendi
Bripka Rahmat Effendi anggota Polisi yang tewas ditembak sesama Polisi di Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dimakamkan pada Jumat sore (26/7/2019) di Jonggol Jawa Barat. Foto SINDOnews
A A A
JONGGOL - Bripka Rahmat Effendi anggota Polisi yang tewas ditembak sesama Polisi di Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dimakamkan pada Jumat sore (26/7/2019) di Jonggol Jawa Barat. Pemakaman berlangsung haru dimana almarhum adalah sosok yang sangat disayangi keluarga dan sesama rekannya di Kepolisian.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf menuturkan, sangat kehilangan sosok Rahmat yang dikenal ramah selama berdinas. “Kami kehilangan sosok Bripka Rahmat yang baik dan ramah,” katanya.

Pihaknya pun berupaya untuk memberikan kenaikan pangkat sebagai bentuk penghargaan. Pasalnya, almarhum tewas ketika bertugas. “Kami sedang upayakan kenaikan pangkat, karena almarhum meninggal dunia dalam melaksanakan tugas,” ucapnya.

Sementara kedua anaknya sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Bripka Rahmat Effendi meninggalkan dua anak yaitu Grace Cenia Effendy (18) dan Tito Rachmat Effendy (13).

Mereka terlihat sangat kehilangan sosok ayahnya. Meski begitu anak pertama almarhum ingin bercita-cita menjadi Polwan mengikuti jejak ayahnya sebagai anggota Polri. “Anak tertuanya yaitu Grace yang mau jadi polisi juga seperti bapaknya,” kata Arsyad Muhammad Zaelani (70) ayah almarhum, Jumat (26/7/2019).

Kendati hidup almarhum berakhir tragis, namun Arsyad mengaku tetap mendukung penuh cita-cita cucunya. “Walaupun anak saya hidupnya berakhir seperti ini, saya tetap dukung cucu saya untuk jadi Polwan,” tukasnya.

Diketahui, almarhum tewas karena ditembak berkali-kali oleh Brigadir RT di ruang SPK Polsek Cimanggis pada Kamis malam pukul 20.30 WIB. RT meminta agar keponakannya berinisial FZ dibebaskan setelah ditangkap Bripka Rahmat karena terlibat aksi tawuran.

Bripka Rahmat menjawab bahwa FZ tidak bisa dibebaskan begitu saja karena membawa sajam berupa celurit. Diduga emosi, RT mengeluarkan senjata api dan langsung memberondong tembakan ke tubuh Rahmat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2954 seconds (0.1#10.140)