Emil Gandeng Konsultan Pendidikan Vokasi dari Inggris untuk Benahi SMK

Rabu, 24 Juli 2019 - 20:41 WIB
Emil Gandeng Konsultan Pendidikan Vokasi dari Inggris untuk Benahi SMK
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat bertemu sejumlah konsultan pendidikan Pearson di London, Inggris. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad membenahi sistem pendidikan di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jabar. Untuk itu, Gubernur akan menggandeng konsultasi pendidikan kejuruan dari Inggris.

Hal itu dikatakan Emil, sapaan akrabnya Gubernur, saat bertemu sejumlah konsultan pendidikan Pearson dalam kunjungan kerjanya di London, Inggris, Selasa 23 Juli 2019.

Emil mengatakan, Pemprov Jabar akan bekerja sama dengan Pearson, perusahaan pendidikan multinasional Inggris yang fokus pada pendidikan kejuruan untuk mengevaluasi SMK di Jabar.

"Jadi, Inggris ini punya sistem pendidikan vokasi yang bisa di-copy di beberapa negara. Mereka menggunakan sistem yang disebut TVET (Technical Vocational Education and Training)," kata Emil dalam siaran persnya, Rabu (24/7/2019).

Emil mengemukakan, para konsultan pendidikan kejuruan dari Pearson rutin menggelar pertemuan dengan kalangan industri. Pertemuan tersebut, kata dia, membahas soal keahlian terbaru yang dibutuhkan industri. "Drone saja ada SMK-nya di Inggris. Satu-satunya di dunia yang punya SMK drone di sini," ujar Emil.

Situasi tersebut, kata Emil, berbeda dengan SMK di Indonesia. Menurutnya, ada banyak jurusan SMK yang tidak memperhatikan kebutuhan industri.

"Jangan-jangan kurikulumnya tidak nyambung dengan kebutuhan industri. Ini yang akan kami evaluasi. Kami minta bantuan mereka (Pearson) untuk membuat sistem pendidikan vokasi," tutur Gubernur.

Emil juga menyebut, selama lima bulan ke depan, Pearson akan menyusun sistem pendidikan kejuruan yang baik diterapkan di Indonesia. Sehingga, pada 2020, SMK percontohan yang siap menyambut industri 4.0 dapat dibentuk.

Saat ini, pihaknya melalui Dewan Pendidikan Provinsi Jabar tengah mengevaluasi SMK mana saja yang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi.

Emil juga menyatakan, setelah formula sistem pendidikan kejuruan dibuat, pihaknya akan mengevaluasi pengetahuan guru. "Guru yang jadul akan kita upgradejuga," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9533 seconds (0.1#10.140)